Mohon tunggu...
Purwantisri Sri
Purwantisri Sri Mohon Tunggu... Guru - Pendidik Taman Kanak-kanak

Pendidik anak usia dini

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Metode STEAM Menekankan pada Pembelajaran Aktif Anak Usia Dini

14 Agustus 2021   21:30 Diperbarui: 14 Agustus 2021   21:48 1941
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendidikan anak usia dini (PAUD) semakin berkembang dari waktu ke waktu, sebagian besar keberhasilan proses pembelajaran ditentukan oleh pendidik dengan penggunaan metode-metode yang berpusat pada anak (student-centered learning). Salah satu metode yang lagi trend adalah metode pembelajaran bermuatan STEAM (Science,Technology,Enginering,Art,dan Math). Penerapan metode bermuatan STEAM memberikan waktu untuk anak usia dini berpikir lebih luas dalam pemecahan masalah ketika aktifitas pembelajaran berlangsung, dimana anak akan memiliki pengalaman-pengalaman belajar yang bermakna melalui lingkungan sekitar. Metode steam sangat bermanfaat bagi anak usia dini karena dapat menimbulkan imajinasi-imajinasi alamiah dari proses pengamatan langsung dan menambah pengetahuan anak serta akan lebih kreatif. Tujuan dari penerapan metode bermuatan steam adalah untuk menghasilkan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan dengan mengembangkan daya nalar anak melalui kegiatan proses pembelajaran. Dalam hal ini pendidik sebagai fasilitator untuk mengembangkan dan menerapkan metode steam serta mengeksplorasi anak untuk memenuhi rasa keingintahuannya.

Metode STEAM menekankan pada pembelajaran aktif, menstimulasi anak untuk memecahkan masalah, fokus pada  solusi, membangun cara berpikir logis  dan  sistematis,  dan  mempertajam  kemampuan  berpikir  kritis.  Hal  ini  berperan  besar  dalam mempersiapkan anak untuk membangun karakter yang kompetitif secara global dan mempersiapkan mereka untuk kesempatan karir di bidang teknis dan kreatif di masa depan. Melihat  keunggulan  dari  metode  pembelajaran  STEAM  dan  memahami  pentingnya  memberikan pembekalan dasar yang kuat sejak usia dini, dengan menghadirkan rangkaian permainan yang  menggabungkan  metode  STEAM  dan  sistem  pembelajaran berbasis teknologi yang menyenangkan dan aman.

Pembelajaran STEAM sendiri memfokuskan penerapan ilmu pengetahuan, teknologi, teknik dan matematika juga seni yang didesain secara kreatif. Selain itu pondasi STEAM terletak pada aspek kolaborasi dengan pembelajaran inkuiri dan berbasis proses. STEAM juga mengarahkan anak untuk berpikir kritis, inovatif, dan memecahkan masalah. Pembelajaran pada anak usia  dini  untuk menstimulasi kreativitas  dilakukan melalui berbagai  program  yang  bervariasi.Pembelajaran  yang  dipersiapkan  untuk  menyongsong anak-anak  untuk  menghadapi  abad  21  adalah  pembelajaran  berbasis Science,  Technology, Engineering, Art, and Mathematics(STEAM). (Sciences) Sains    seringkali    merupakan    mata pelajaran yang dibiarkan sampai hari akhir seandainya ada sedikit waktu yang tersisa, atau bahkan   diabaikan   oleh   guru   sama   sekali.   Namun,   bagi   anak-anak   kecil,   sering   kali merupakan pokok bahasan yang paling membuat mereka penasaran, bersemangat, dan haus belajar.

Dampak  dari  penerapan  model  pembelajaran  STEAM  dalam  kegiatan  pembelajaran anak  usia  5  hingga  6  tahun  salah  satunya  berupa  pengembangan  kreativitas  siswa,  atau sebagai  sarana  untuk  meningkatkan  keterampilan  pemecahan  masalah  dalam  kegiatan sehari-hari.  Beberapa  alasan  yang  bisa  menjelaskan bahwa  model  pembelajaran  STEAM  dapat  meningkatkan  kreativitas  anak  adalah pertama anak  diajarkan  untuk  belajar  berproses  berupa  kegiatan  mengamati,  bermain,  mengenali pola dan berlatih keterampilan berfikir kreatif serta keterampilan kolaborasi dan komunikasi antar  anakyang  lainnya  dalam  menyelesaikan  suatu  tugas  yang  diberikan  oleh  guru maupun   fasilitator. Kedua pembelajaran yang digunakan    berbasis    teknologi    ilmiah    dan    kemampuan    untuk memecahkan masalah di dunia nyata. Ketiga dalam pembelajaran STEAM anak dilatih  untuk berani  menyampaikan  ekspresi  diri  baik  berupa  kritikan  maupun  pendapat. Dari  hal  tersebut  meningkatkan  keterampilan  komunikasi  verbal  dan  nonverbal  anak  serta adanya  keterbukaan  terhadap  persepsi  orang  lain  maupun  pemahaman  terhadap  hal-hal baru dalam diri anak melalui refleksi dari pengalaman dan emosi diri mereka sendiri Keempat mengembangkan   potensi   anak   untuk   membuat   koneksi   antara   bahan pembelajaran, desain pembelajaran serta lingkungan disekitarnya. Kelima anak-anak yang belajar di dalam kelas dengan menggunakan metode STEAM tidak mengetahui bahwa mereka akan menemukan berbagai informasi yang tumpang tindih sehingga dengan adanya hal  ini akan menuntut anak untuk berfikir kreatif dan  kritis  terhadap  hal-hal  baru  yang  di  terima oleh anak.

Selain  itu  mereka  juga  didorong untuk memecahkan masalah bersama guru dan teman sebayanya. Pengembangan   keterampilan   berfikir   kreatif   harus   dimula   sejak   anak   duduk dibangku   taman   kanak-kanak,   dimana   pada   tahap   ini   anak   perlu   didorong   untuk membayangkan,  menciptakan,  mengenali  berbagai  pengetahuan  dan  praktik.  Penting  bagi orang tua maupun fasilitator dalam membangun sudut pandang perseptual, konseptual dan analitis  anak  sejak  usia  dini,  karena  pada  tahap  ini  mereka  memasuki  akar  kreativitas  diri yang akan mempengaruhi masa depan mereka. Bentuk  kegiatan nyata  pengembangan  kreatifitas  anak  adalah  ketika  anak  diberikan bahan-bahan pembelajaran bertemakan apotik, anak-anak sudah dapatberfikir kreatif untuk membuat  obat-obatan  dari  bahan  yang  telah  di  sediakan  dan  saling  berbagi  informasi mengenai  cara  pembuatan  obat  dan  mengemas  obat  yang  benar  sesuai  dengan  kreatifitas masing-masing  anak.  Selain  itu  ketika  anak-anak  diberikan  berbagai  bentuk  ukuran  balok, anak  dapat  menyalurkan  kreativitasnya  untuk  mengubah  balok  menjadi  bangunan  seperti rumah sakit, rumah, garasi, bahkan bangunan gedung bertingkat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun