Mohon tunggu...
Purnama Tambunan
Purnama Tambunan Mohon Tunggu... Tutor - Badminton Lover

""Hidup adalah soal keberanian, menghadapi yang tanda tanya" tanpa kita mengerti, tanpa kita bisa menawar. Terimalah dan hadapilah." (Soe Hok Gie)

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Poin Pebulu Tangkis dari Olimpiade Rio

28 Agustus 2016   16:23 Diperbarui: 28 Agustus 2016   16:30 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aksi Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir di Olimpiade Rio (sumber: http://www.rio2016.com/)

Pada cabang olah raga bulu tangkis, olimpiade merupakan turnamen yang dikategorikan setara dengan kejuaraan dunia. Itulah mengapa pada tahun berlangsungnya olimpiade, kejuaraan dunia ditiadakan. Pada kedua turnamen ini tidak disediakan hadiah uang. Namun, sang juara berhak atas “hadiah” dalam bentuk lain yang membanggakan: menyaksikan bendera nasional dinaikkan di tempat tertinggi diiringi kumandang lagu kebangsaan.

Selain itu, sebagaimana turnamen perorangan lainnya, pebulu tangkis juga berhak atas sejumlah poin. Ada sedikit perbedaan antara jumlah poin yang diperoleh dari kejuaraan dunia dan olimpiade.

Peringkat ketiga dan keempat pada kejuaraan dunia berhak atas jumlah poin yang sama, yaitu 8400 poin. Namun, pada olimpiade, peringkat ketiga berhak mendapatkan poin lebih, yaitu 9200 poin. Poin ini setara dengan poin yang diraih juara turnamen level superseries.

Poin dari Olimpiade Rio

Poin yang berhak diperoleh pebulu tangkis dari turnamen perorangan tampak pada gambar di bawah ini. Besarnya poin yang diperoleh sangat bergantung pada capaian pebulu tangkis dan level turnamen yang diikutinya. Semakin tinggi capaian pebulu tangkis dalam suatu turnamen, maka poin yang diperoleh semakin besar. Semakin tinggi level turnamen yang diikuti, maka poin yang diperoleh semakin besar.

Tabel poin turnamen perorangan (sumber: http://bwfcorporate.com/)
Tabel poin turnamen perorangan (sumber: http://bwfcorporate.com/)
Cara penentuan poin yang berhak diperoleh pebulu tangkis dari olimpiade pada dasarnya sama dengan turnamen perorangan lainnya. Sedikit yang membedakan adalah penentuan poin bagi pebulu tangkis yang terhenti pada babak penyisihan grup. Pebulu tangkis yang terhenti pada babak penyisihan grup mendapatkan poin sesuai peringkatnya dalam grup, diekuivalenkan dengan peringkatnya pada turnamen format knock out.

Pada Olimpiade Rio, nomor tunggal terdiri dari 16 grup (3 di antaranya fiktif), di mana masing-masing grup terdiri dari tiga sampai empat pebulu tangkis. Poin yang berhak diperoleh pebulu tangkis adalah sebagai berikut.

  1. Juara grup (16 juara grup, 3 di antaranya fiktif), yang memainkan babak knock out, mendapatkan salah satu poin berikut: poin juara (peraih medali emas, 12000 poin), runner up (peraih medali perak, 10200 poin), peringkat ketiga (peraih medali perunggu, 9200 poin), peringkat keempat (8400 pon), perempat finalis (peringkat 5/8, 6600 poin), dan perdelapan finalis (peringkat 9/16, 4800 poin).
  2. Peringkat kedua grup mendapatkan poin setara dengan poin yang diperoleh saat terhenti di babak 32 besar (peringkat 17/32) turnamen knock out, yaitu 3000 poin.
  3. Peringkat ketiga grup mendapatkan poin setara dengan poin yang diperoleh saat terhenti di babak 64 besar (peringkat 33/64) turnamen knock out, yaitu 1200 poin.
  4. Peringkat keempat grup mendapatkan poin setara dengan poin yang diperoleh saat terhenti di babak 128 besar (peringkat 65/128) turnamen knock out, yaitu 600 poin.

Nomor ganda terdiri dari 4 grup, di mana masing-masing grup terdiri dari empat pasang pebulu tangkis.  Poin yang berhak diperoleh adalah sebagai berikut.

  1. Juara dan runner up grup, yang memainkan babak knock out (maju ke babak perempat final), mendapatkan salah satu poin berikut: poin juara (peraih medali emas, 12000 poin), runner up (peraih medali perak, 10200 poin), peringkat ketiga (peraih medali perunggu, 9200 poin), peringkat keempat (8400 poin), dan perempat finalis (peringkat 5/8, 6600 poin).
  2. Peringkat ketiga grup mendapatkan poin setara dengan poin yang diperoleh saat terhenti di babak 16 besar (peringkat 9/16) turnamen knock out, yaitu 4800 poin.
  3. Peringkat keempat grup mendapatkan poin setara dengan poin yang diperoleh saat terhenti di babak 64 besar (peringkat 17/32) turnamen knock out, yaitu 3000 poin.

Berikut ini raihan poin pebulu tangkis Indonesia dari Olimpiade Rio.

  1. Tunggal putra, Tommy Sugiarto, terhenti di babak 16 besar, mendapatkan 4800 poin.
  2. Tunggal putri, Lindaweni Fanetri, peringkat ketiga grup, mendapatkan 1200 poin.
  3. Ganda putra, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, peringkat ketiga grup, mendapatkan 4800 poin.
  4. Ganda putri, Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari, terhenti di babak 8 besar, mendapatkan 6600 poin.
  5. Ganda campuran, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, juara, mendapatkan 12000 poin.

Capaian pebulu tangkis Indonesia di Riocentro sedikit banyak memengaruhi peringkat dunianya. Per 25 Agustus 2016, di nomor tunggal putra, Tommy Sugiarto, tetap berada di peringkat 9. Di nomor tunggal putri, Lindaweni Fanetri berada di peringkat 34, turun 9 peringkat dari minggu lalu.

Di nomor ganda putra, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan turun tiga peringkat ke peringkat 5. Di nomor ganda putri, Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari tetap di peringkat 4. Di nomor ganda campuran, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir tetap berada di peringkat 3. Satu strip di bawah Tontowi/Liliyana ada ganda campuran Indonesia lainnya, yang naik satu strip ke peringkat 4, Praveen Jordan/Debby Susanto.

Olimpiade Rio telah berakhir. Banyak kejutan dari cabang olahraga bulu tangkis: kejutan yang menyedihkan di satu pihak, namun menjadi sesuatu yang membahagiakan bagi pihak yang lain. Kejutan-kejutan di Riocentro menunjukkan persaingan di arena bulu tangkis semakin sengit. Semoga pebulu tangkis Indonesia bisa terus menyemarakkan persaingan bulu tangkis dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun