Mohon tunggu...
Puri Ilmu
Puri Ilmu Mohon Tunggu... -

etiquette, humanity, peace, personality, computer science & business

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bersikaplah Asertif, bukan Submisif atau Agresif

2 Maret 2012   13:51 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:37 3009
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Agresif dan Submisif

Sikap Submisif

Ciri2 orang seperti ini adalah menghindari konflik, mengalahkan kebutuhan diri, terhambat dalam mengungkapkan diri, dikuasai rasa takut, bersalah, tertekan, cenderung bereaksi dibelakang, berusaha memperoleh persetujuan orang lain.

Bahasa tubuhnya bisa terlihat dari sikap yang ragu-ragu, suara pelan, kontak mata sedikit, gerakan ‘nervous’, tangan mencari pegangan, bahu turun, lengan melintang untuk melindungi diri Kalimat-kalimat yang sering diutarakan, seperti: * ‘Ini hanya pendapat saya, tapi…’ * ‘Maaf mengganggu waktu anda, tapi…’ * ‘Bila anda berpendapat demikian, kita akan…’ Sikap Agresif Ciri-cirinya seperti jujur, terbuka namun cara mengungkapkan perasaan tidak tepat, cenderung memaksakan kehendak, diliputi rasa marah, menyalahkan dan menjatuhkan orang lain, menimbulkan ketegangan, rasa sakit, cemas, salah. Perilaku orang agresif seperti mengutamakan kebutuhan diri sendiri dan perasaan diri sendiri, mengabaikan hak dan perasaan orang lain, menggunakan segala cara, verbal dan non verbal, misal:  sinisme, kekerasan Bahasa tubuhnya bisa dilihat dari suara keras, nada kasar, mata melotot, jari tegang. Kalimat-kalimat yang sering diutarakan, seperti: * Kerjakan saja sendiri! * Bodoh! * Pasti kamu tidak percaya! Sikap Asertif Menurut Suterlinah Sukaji (1983), perilaku asertif adalah perilaku seseorang dalam hubungan antar pribadi yang menyangkut ekspresi emosi yang tepat, jujur, relative terus terang, dan tanpa perasaan cemas terhadap orang lain. Bahasa tubuhnya bisa dilihat seperti suara sedang, namun tegas, menatap langsung, tidak mendominir ekspresi wajah dan postur relax. Kalimat-kalimat yang sering diutarakan, seperti: * ‘Saya berpendapat … bagaimana pendapat anda? * ‘Masalah ini akan saya hadapi dengan cara ini. Bagaimana efeknya terhadap anda?’ Pengamatan Karakter agresif semacam ini sering saya jumpai, terutama di jalanan ibukota Jakarta. Kalo liat mobil/motor tabrakan. Jelas-jelas kalo  di bawah ke polantas, pasti yang dibelakang salah krn ga berusaha jaga jarak, tapi tetep aja ngeyel. Jd kalo di Jkt hati2 ya. Karakter submisif juga kadang saya temui, biasanya orang ini memang sering direpoti orang agresif yang ga tahu perasaan orang lain. Lalu sewaktu ketemu biasanya bercerita, "Dongkol gua, disuruh ini itu, itu kan bukan pekerjaan gua, bla bla bla.....". Memang seharusnya kita bersikap asertif dengan berusaha mengungkapkan perasaan kita agar orang lain mengerti. Masalah dia setuju atau tidak ini urusan belakangan. Namun sikap asertif susah diterapkan, jika kita berkomunikasi sama atasan atau kita ada kepentingan/politis. Sebagai contoh, saya pernah melihat bahwa tidak semua politisi, tidak baik. Saya melihat figur politisi Golkar seperti Pak Priyo Budi Santosa yang di mata saya cukup baik dan berpotensi memimpin bangsa meskipun berasal dari partai Golkar. Beliau punya track record yaa... sejauh ini cukup baik, bicara selalu tegas namun santun. Tapi gimana lagi, waktu itu ada kasus Pak Ical dengan Bu Sri Mulyani sehingga beliau harus membela Pak Ical saat konfrontasi dengan Pak Wimar Witular yang membela Bu Sri Mulyani. Kalau ada kepentingan yang lebih besar yang bisa jadi ingin menjaga citra partai Golkar tidak sekedar Pak Ical, Pak Priyo Budi Santoso berbicara seperti itu. Saya tidak tahu ini murni dari dirinya atau ada konflik of interest. Tapi sampai saat ini saya masih mengagumi beliau.  Sekian bro. Sumber utama: http://indosdm.com/perilaku-agresif-submisif-dan-asertif-dalam-komunikasi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun