Mohon tunggu...
purcahyono hariprasetyo
purcahyono hariprasetyo Mohon Tunggu... Guru - Bergabung di kompasiana agar dapat menuangkan ide dan pengalaman

Menulis untuk menuangkan ide dan pengalaman

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menanti Hujan

3 Mei 2023   10:17 Diperbarui: 3 Mei 2023   10:27 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Betapa sabar sebatang pohon di saat musim kemarau yang mendera hati

Disimpannya rasa risau akan kemarau itu setiap hari

Namun ia masih menyediakan rumah yang nyaman bagi seekor ulat dan burung

Dengan setia, ia menanti langit mengirim tangis tak terhitung

-

Betapa tabah sebongkah tanah yang kering retak-retak

Di waktu musim hujan belum jua bertandang

Akan tetapi, ia selalu memberikan tempat berpijak yang damai bagi sebatang ilalang 

Hingga ricik hujan tumpah tak terbilang

-

Hujan senantiasa dirindu di setiap untaian masa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun