Kutemukan Engkau dalam sudut ruang yang tak bertepi. Suatu saat gigil menyelimutimu, hingga engkau tak mampu menghalaunya. kemudian kuambil engkau dengan menyelaraskan rasaku, hingga engkau mengungkapkan sebuah arti.
Kujumpai engkau dalam sebuah pelataran yang begitu luas. Suatu waktu sunyi mendekapmu, sampai engkau tiada sanggup menepisnya. Setelah itu kupetik engkau dengan memadukan imajinasiku dan engkau pun menuturkan sebuah makna.
Kini engkau tak pernah lagi merasakan gigil ataupun sunyi karena engkau selalu selaras dan berpadu dengan rasa maupun imajinasiku, tiada lagi engkau terbelenggu.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!