Mohon tunggu...
purcahyono hariprasetyo
purcahyono hariprasetyo Mohon Tunggu... Guru - Bergabung di kompasiana agar dapat menuangkan ide dan pengalaman

Menulis untuk menuangkan ide dan pengalaman

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Duka Semeru

9 Desember 2021   21:11 Diperbarui: 10 Desember 2021   01:16 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Selembar daun jati kering masih mencoba bertahan di ujung ranting

Entah kemudian luruh menempel di udara

Dan melayang jatuh rebah pada tanah yang kering

Tiada yang dapat menghalanginya

Sepasang burung pada dahan pohon yang rimbun

Tiba-tiba terbang tak tentu arah di angkasa

Meninggalkan istana yang telah susah payah dibuatnya

Tempat ia mengeram telur-telur puisi

Begitupun hewan-hewan melata merambat pergi 

Saling berebutan menuruni lereng-lereng kehidupannya

Tak tahu harus kemana arah yang di tuju

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun