Mohon tunggu...
Lyfe

Penting! Apakah Bayi Anda Cukup Susu?

23 April 2018   09:22 Diperbarui: 23 April 2018   09:56 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Mungkin Bunda sering bertanya-tanya, apakah si Kecil sudah mendapatkan ASI yang cukup? Dengan mengamati tanda-tanda bayi cukup susu, kita dapat menjawab pertanyaan tersebut, lho. Sebenarnya Bunda menyusui tidak perlu membatasi berapa banyak ASI yang diberikan. Berikan ASI sesering yang bayi butuhkan. Bunda pasti memiliki insting untuk dapat mengetahui kapan bayi membutuhkan ASI.

Ketika Bunda sudah memberikan ASI semaksimal mungkin, apakah bayi sudah pasti cukup susu? Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan utama bagi bayi baru lahir sampai usia 6 bulan, sehingga harus dipastikan kecukupan asupan ASI pada bayi. Sehingga, bisa saja Anda harus memberi makanan tambahan seperti susu bayi NAN, karena apabila kebutuhan ini tidak dapat terpenuhi, maka si Kecil dapat mengalami dehidrasi dan gagal tumbuh yang akan mengganggu perkembangannya.

Apa saja tanda-tanda bayi tidak cukup susu? Simak penjelasan berikut ini ya, Bun.

  1. Berat badan bayi turun terus

Apabila berat badan si Kecil tidak betambah-tambah setelah lima hari kelahirannya, atau bahkan semakin menurun, maka segera periksakan bayi Anda ke dokter untuk ditelusuri penyebabnya. Saat usianya masih lima hari atau lebih bayi hanya membasahi kurang dari delapan atau enam popok kain dalam waktu 24 jam. Setelah berusia lima hari bayi hanya sedikit buang air besar dan warna feses masih gelap.

Urine bayi berwarna sangat gelap, seperti warna jus apel. Salah satu tanda bayi cukup ASI adalah warna urin yang kuning muda atau jernih. Apabila warna urin kuning pekat atau kecoklatan (gelap) maka hal itu menandakan bahwa bayi kurang cairan, dalam hal ini ASI. Jika produksi ASI dirasa kurang, maka susu formula seperti susu bayi NAN dapat menjadi alternatif.

  1. Bayi rewel atau lesu

Apabila si Kecil segera tertidur setelah Anda menempatkan dia ke payudara Anda, tetapi kemudian menangis setelah Anda melepas susuannya, maka bayi sebenarnya masih kekurangan ASI. Seperti sudah lama menyusu bahkan sudah menyusu selama lebih dari satu jam, namun setelah itu bayi tampaknya tidak puas. Hal ini dapat menandakan bahwa produksi ASI masih kurang. Seharusnya, setelah menyusui, bayi akan tampak santai, tenang, dan puas.

  1. Payudara tetap kencang

Payudara yang tetap kencang atau tidak menyusut setelah menyusui menandakan bahwa bayi hanya sedikit mendapatkan ASI. Hal ini tidak boleh didiamkan saja, perlu diperiksaksan mengapa hal ini dapat terjadi. Anda harus waspada, jangan-jangan terdapat gangguan penelanan pada si Kecil. Ketika payudara Bunda yang tadinya kencang menjadi kempes atau lembek setelah bayi menyusu, maka bayi telah banyak minum ASI sehingga mengosongkan air susu dari 'wadah' nya.

Lalu, agar bayi cukup susu, seberapa sering menyusui bayi yang dianjurkan? Memang tidak ada standar yang pasti. Terdapat rentang yang sangat luas seberapa sering bayi menyusu yang dianggap normal. Bahkan, beberapa bayi suka menyusu sepanjang waktu bukan hanya untuk memenuhi perutnya, akan tetapi untuk kenyamanannya.

Nah, apa yang harus dilakukan jika ternyata Bunda tidak bisa memenuhi kebutuhan ASI?  Telah kita ketahui bahwa bayi cukup susu menjadi hal yang sangat berpengaruh bagi pertumbuhannya. Jika hal tersebut terjadi, Bunda dapat memberikan susu formula seperti susu bayi NAN. Jika bayi Anda berumur antara 6-12 bulan, maka Bunda bisa memberikannya Susu NAN pH Pro 2. Melihat kandungan susu NAN pH Pro 2 yang sangat lengkap, seperti kandungan OPTIRO HA Protein hypoallergenic, Bifidobacterium Lactis, dan DHA yang memberikan asuapan penting bagi tubuh si Kecil, tentu akan sangat membantu dalam hal tumbuh kembang si Kecil.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun