Mohon tunggu...
pungkaspung
pungkaspung Mohon Tunggu... Buruh - Hanya buruh yang butuh nulis

Hanya peminum kopi tanpa disertai senja, karena dominasi kopi dan senja akan membuat saya tidak kerja.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tradisi Memohon Maaf Kepada Warganet

5 Juli 2019   15:37 Diperbarui: 5 Juli 2019   15:45 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Video viral (sumber: tangkap layar twitter)

Pagi ini terlihat begitu cerah, namun tidak begitu di dalam lini masa Twitter saya. Ada sebuah video amatir yang berisi segerombolan dedek gemesh mahasiswi bertindak ngawur di dalam sebuah minimarket. Video dengan durasi kurang dari satu menit ini berhasil membuat warganet geram dan kemudian viral. Tentunya dengan komen-komen bijak besari khas anak Twitter di dalam kolom reply.

Memang bila dilihat secara langsung video tersebut berhasil membuat geram. Beberapa dagangan sebuah minimarket -bisa dikatakan- dirusak oleh mereka. Ada yang dijatuhkan dengan sengaja, dijilat tanpa dibeli, dan dirusak. Pihak minimarket tentunya geram akan hal ini, tak cukup hanya geram tapi juga dirugikan betul dengan hal ini.

Dedek gemesh yang saat ini berkuliah di salah satu perguruan tinggi dengan logat Makassar kental ini rupanya tidak mendapatkan keuntungan sama sekali. Meskipun mereka tidak ketahuan, saya memiliki keyakinan mereka tidak mendapat keuntungan sepeser pun. 

Malah mereka sangat rugi melakukan hal sia-sia seperti itu. Dari pada menjilati durian yang masih di dalam kemasan lebih baik mereka menulis artikel untuk ikut lomba di Kompasiana, ada yang hadiahnya jutaan dan juga ada yang berhadiah logam mulia.

Lalu siapa yang diuntungkan? Konten video muspro seperti ini ya jelas akun influencer yang ber-follower 5 digit merasa untung. Video tidak ikut nyoting, tidak ikut mrovokasi, tidak ikut modal ganti rugi. Malah videonya diberi watermark @infomakassar. Betapa bersihnya permainan akun modal repost foto dan video ini. Terlihat ada video penyimpangan langsung diunduh, diberi watermark, lalu di-posting.

Juga warganet yang ikutan geram merupakan nilai tambah tersendiri bagi akun tersebut. Semakin banyak yang geram, semakin cepat info menyebar. Dibalik info yang menyebar luas di jagat dunia maya ada nama mereka yang tidak sengaja tersebar juga. 

Lebih jahat dari tentara NICA yang memboncengi tentara sekutu saat agresi militer. Dengan akal bulus seperti ini mereka tetap terlihat baik meskipun dengan cara busuk.

Beberapa jam setelah saya melihat video mahasiswi nakal tersebut, muncul video permintaan maaf dari sang pelaku. Entah ini akun yang saya follow di Twitter kok sangat niat sekali dalam mengikuti kejadian demi kejadian mahasiswi Makassar ini. Bak berita teroris di tv nasional, setiap ada perkembangan kasus langsung keluar liputannya.

Dalam video tersebut seperti lumrahnya pelaku yang videonya viral dan meminta maaf dengan disaksikan berbagai pihak. Dari pramuniaga, kepala toko, sekaligus beberapa orang yang membawa kamera. 

Klarifikasi dan permohonan maaf tersebut dengan format yang sudah ditulis di kertas, jadi tidak seperti klarifikasi beberapa Youtuber usai berkonflik yang dengan sok akrabnya ceplas-ceplos mengungkapkan klarifikasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun