Mohon tunggu...
pungkaspung
pungkaspung Mohon Tunggu... Buruh - Hanya buruh yang butuh nulis

Hanya peminum kopi tanpa disertai senja, karena dominasi kopi dan senja akan membuat saya tidak kerja.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Inovasi Teknologi Politik PSI

22 Maret 2019   12:53 Diperbarui: 22 Maret 2019   13:12 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akhir-akhir ini muncul buanyak partai baru, mulai yang benar-benar baru sampai partai lama dengan nama dan lambang baru. Sebelumnya perlu ditegaskan saya bukan merupakan orang partai yang ingin menulis berkedok kampanye. Pun juga bukan simpatisan yang bersembunyi di bawah sayap partai. Jadi ini murni dari pendapat pribadi seorang peminum kopi dua hari sekali.

Saya ingin membahas partai baru yang benar-benar baru, karena saya suka hal yang baru, bukal hal lama yang dikemas kembali dan seakan-akan menjadi baru. Namanya PSI, berlambang merah khas kelompok kiri. Namun bukan atheis seperti anggapan orang terhadap PKI. Apa? Kamu belum bisa bedain Komunis sana atheis? Klik link itu aja dulu.

Kembali ke topik betapa kerennya PSI, partai yang diketuai oleh Grace Natalie ini sepertinya keren. Bagaimana tidak? ketua umumnya saja kristen, cina, dan perempuan. Ketiga kata yang saya bold itu sangat sering tertindas dan dapat dikatakan minoritas. Betapa kuatnya orang bila dengan ketiga bentuk ketertindasan lahir dan mendirikan partai.

Memang berisi dan bervisi anak muda, ya golongan muda pasti seperti itu. Peristiwa Rengasdengklok saja kalau tidak ada pemuda pasti tidak akan terjadi. Terkesan gegabah, sludar-sludur, tapi dijamin manjur. Seperti sebuah pidato yang berani sentil sana, sentil sini sampai pak Rakeyan Mengatakan Grace sudah offside alias kebacut.

Ya, sebetulnya demokrasi kita ini sudah seharusnya memperjuangkan visi dan misi partai. Bukankah partai politik berdiri karena kedua hal tersebut? Tapi sudah berpuluh-puluh tahun mengalami kekosongan. Visi/misi partai bisa disetarakan dengan visi/misi koalisi. Bentuk kekagetan yang dialami pak Rakeyan Songgolangit merupakan hal yang wajar.

Tapi mari kita kaget bersama-sama (lagi), saat PSI meluncurkan aplikasi yang dapat mengontrol anggota dewan PSI itu sendiri. Kok ada keren-kerennya gitu ya. Meskipun sampai saat ini partai berlogo genggaman tangan menggenggam sesuatu yang mirip lolipop dari kejauhan ini belum meluncurkan versi beta aplikasinya, rasanya ini sudah masuk politik era aplikasi. Bukan era digital lagi tapi era aplikasi.

Setidaknya dengan gebrakan baru, aplikasi ini dapat menjawab kegeraman kita atas anggota dewan yang mayoritas tidur dan ilang saat merumuskan UU. Semoga partai-partai lain dapat terbuka dalam mempublikasi juga aktifitas kader sebagai wakil rakyat. Karena geram sampai kapan tindak tanduk wakil rakyat akan berubah. Mulai jaman bang Iwan Fals menciptakan album sindiran berjudul "Wakil Rakyat" sampai sekarang tetap begitu saja.

Ingat ya, ini bukan ajakan saya untuk membela dan mencoblos PSI. Tapi apresiasi atas inovasi teknologi berpolitik yang saat ini sedang akan dikerjakan PSI. Ini edisi takut kena judge cebong dan/atau kampret. Terima kasih.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun