Mohon tunggu...
Imam Punarko
Imam Punarko Mohon Tunggu... Guru - Aktivitas membaca dan menulisnya

seorang pengajar yang belajar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hal yang Membuat Orang Tua TidakTertukar Peran dengan Gawai

18 April 2018   07:07 Diperbarui: 18 April 2018   08:35 563
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Anak yang asik bermain Gadget membantu orang tua ketika sedang sibuk dengan aktifitas lain dirumah. sudah lumrah pada masyarakat di era serba digital sekarang ini mengandalkan gadget untuk keperluan anak, bahkan usia anak yang menggunakan gadget sekarang ini semakin hari semakin belia. sudah tak heran lagi, anak 1 tahun dapat menonton gadget padahal di sekitarnya ada anak yang sedang menggunakan gadget.

orang tua selaku pengayom anak kadang tidak mengetahui dampak langsung, karena memang secara fakta perkembangan internet sinkron seperti sekarang ini atau dapat di sebut era smartphone belum ada anak yang mencapai usia dewasa. namun, tentu para pakar dalam hal ini tidak tinggal diam, psikologi yang berbicara tentang gejala, agama yang mengatur tentang kehidupan seseorang sudah banyak memberikan gambaran akan dampak buruknya.

para pemilik perusahaan teknologi sendiri tidak dengan gampangnya memberikan gadget pada anaknya. mungkin sebagian kita akan bertanya, bagaimana bisa padahal mereka menjualnya dipasar bebas. bill gates tidak ingin anak nya bermain gadget sebelum usia 14 tahun

steve jobs tidak akan memberikan gadget untuk anaknya walaupun hanya sekedar menelpon untuk menanyakan tugas untuk anaknya. perhatikan para tokoh sukses ini, mereka merasakan dampak buruknya, dan kita sebagai orang tua harusnya dapat merasakan perubahan sikap anak setelah menyaksikan dan memainkan gadget.

timbul pertanyaan bagaimana dengan kondisi sekitar dimana anak-anak di sekitar tempatnya bermain menggunakan gadget. tentu sebagai orang tua kita tidak boleh kalah pintar dengan hal tersebut. perlu pengawasan dan kita harus tahu konten apa yang di konsumsi anak. langkah-langkah seperti mendengarnya bercerita menanyakan apa saja yang ia saksikan, dan waktu yang ia lalui membantu kita mengetahui secara pasti kondisi anak kita. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun