Mohon tunggu...
Pulo Siregar
Pulo Siregar Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Advokasi Nasabah

Pegiat Advokasi Nasabah melalui wadah Lembaga Bantuan Mediasi Nasabah (LBMN). Pernah bekerja di Bank selama kurang lebih 15 tahun. Penulis buku BEBASKAN UTANGMU. Melayani Konsultasi/Advokasi Nasabah. WA: 081139000996 Email: lembagabantuanmediasi@gmail.com Website: www.medianasabah.com

Selanjutnya

Tutup

Money

Geram Melihat Ulah Bank yang Seperti Ini

23 April 2018   16:33 Diperbarui: 26 April 2018   20:14 1701
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kalau akhirnya akan mereka update juga, kenapa bukan dari dulu? semenjak nasabah sudah complain? atau setidaknya setelah  kami mengingatkan ke Direksi melalui Direktur Kepatuhan Banknya? Akan tetapi kenapa  harus terlebih dahulu membiarkan Nasabahnya pontang-panting? Mengeluarkan biaya dan energi yang tidak sedikit? Terutama dengan sangat terpaksa sudah harus tanda tangan kontrak dengan Kantor Hukum?

Pertanyaan yang hampir sama dengan yang di atas. Sekaligus untuk menjelaskan keanehan kedua yang disebutkan di atas;  Kalau  akhirnya mereka update juga, kenapa masih harus menggunakan jasa  Kantor Hukum yang pasti bayarannya tidak sedikit? Kenapa tidak menggunakan anggaran biaya ke Kantor Hukum tersebut untuk memberikan ganti rugi biaya dan energi yang dipergunakan Nasabahnya selama mengurusi permasalahan ini  untuk paling tidak mengembalikan biaya-biaya yang sudah dikeluarkannya?

Yang bisa menjawab itu, tentu mereka-mereka saja. Yang merasa  terlalu  kuat dan kokoh untuk disentuh.  Atau yang punya kebijakan berupaya mengetest kemampuan dan kekuatan Nasabahnya dulu.  Setelah mengetahui tenyata kuat,  baru bersedia memperbaiki. Namun apabila masih bisa diabaikan, disepelekan, tidak dianggap, dilecehkan, kenapa tidak!

Kami?

Kita?

Paling bisanya  Geram saja.

Dikorbankan, dilecehkan namun tidak bisa berbuat apa-apa. Karena lawan yang telalu kuat dan kokoh untuk disentuh tadi. Sambil berharap ada jalan dan cara untuk menggempur dan menghukumnya.

***

Untuk diketahui, Ini hanya salah satu contoh kasus saja. Contoh-contoh kasus lainnya yang seperti ini masih banyak. Setidaknya menurut data yang ada di kami,  yang akhirnya hanya bisa pasrah saja karena tidak punya kemampuan (dukungan Dana)  untuk menyelesaikannya melalui jalur hukum. Mudah-mudahan ada jalannya nanti untuk memperjuangkan nasib mereka.

****

Link terkait

Anda menghubungi hal yang sama? hubungi kami sesuai melalui email atau nomor HP yang ada di Profil kami

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun