Mohon tunggu...
Ina Widyaningsih
Ina Widyaningsih Mohon Tunggu... Administrasi - Staf TU SMPN 3 Pasawahan

Penyair Pinggiran

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Rumini, Kuabadikan Namamu di Sini

8 Desember 2021   10:39 Diperbarui: 8 Desember 2021   10:50 593
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diunduh dari Surabaya-Bisnis.com

Puing-puing berdebu itu meninggalkan pilu bagi seluruh warga di sekitar Semeru. Lara telah membahana pada setiap jiwa-jiwa yang kini hanya bertahan dalam harap dan asa.

Ada sebuah nama yang menjadi harum di antara cerita nestapa di Semeru. Sungguh Nusantara pun turut berduka baginya. Seorang putri yang rela meregang nyawa demi  ibunya. Sebuah pengorbanan yang bukan mudah adanya.

Kembali kita memperoleh sebuah hikmah dan pembelajaran dari tragedi Semeru. Ketika banyak orang membicarakan nama "Rumini" sudah tentu bulir bening pun jatuh membasahi pipi. Sungguh mulianya sang Rumini.

Ketika erupsi Semeru menderu dengan gemuruhnya dan gejolak panas melahap kehidupan di sekitarnya. Gadis tulus ini tentu merasa berat untuk memilih apa yang terbaik. Sebelah hatinya tentu ia ingin menyelamatkan diri dari bencana tersebut, namun ia pun tak ingin meninggalkan ibunya yang sudah renta dan tak kuat untuk berjalan.

Apa yang terjadi? 

Rumini hanya pasrah dengan apa yang menimpa mereka. Ia tetap bertahan dengan mendekap erat sang ibu dan tidak meninggalkannya. Hingga akhirnya takdir mengharuskan mereka meninggal dunia dalam bencana tersebut. Jasad mereka pun ditemukan di dapur rumahnya. 

Itulah Rumini di antara tragedi Semeru.

Kuabadikan namamu di sini pada sebuah puisi :

RUMINI

Oleh: Putri Kinasih

Sungguh harum namamu

Menyebar di antara debu dan deru Semeru

Mewangi bersama angin yang membawa kabar nan pilu

Takkan sia-sia pengorbananmu

Rumini kau terkenang di setiap hati

Kau kembali ke bumi dengan harum mewangi

Sungguh engkau berhati mulia dan suci

Pada ibumu kau tulus mengabdi

Rumini kuabadikan namamu di sini

Pusara sejati dalam puisi 

Engkau kan jadi abadi 

Terkenang seantero negeri

Purwakarta, 8 Desember 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun