Mohon tunggu...
Puji Khristiana
Puji Khristiana Mohon Tunggu... Freelancer - Ibu rumah tangga 2 anak yang hobi menulis

Bekerja sebagai penulis konten dan blogger

Selanjutnya

Tutup

Money

Perlukah Turut Memboikot Susu SGM?

4 November 2020   13:31 Diperbarui: 4 November 2020   13:38 968
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar via @makassar_iinfo

Buntut pernyataan presiden perancis Emmanuel Macron mengenai menggambar karikatur Nabi Muhammad SAW sebagai kebebasan berekpresi berbuntut panjang. Berbagai seruan untuk memboikot produk yang berasal dari Prancis menggema di sejumlah negara dengan penduduk mayoritas beragama islam. Bahkan demonstrasi besar-besaran juga terjadi di beberapa negara menuntut Macron meminta maaf serta menarik kembali ucapannya yang dinilai telah menghina ummat Islam.

Dua hari yang lalu saya mendadak kaget saat menemukan sebuah postingan di media sosial mengenai seruan pemboikotan beberapa produk susu. Sebuah postingan dengan gambar bebapa produk susu yang dianggap sebagai produk Prancis ditandai silang pada barisan raknya. Salah satunya adalah susu SGM.

Kenapa saya kaget? Karena susu SGM adalah susu formula yang biasa dikonsumsi oleh anak kedua kami yang baru berusia 10 bulan.

Ketika anak kamu berusia 8 bulan sempat terindikasi kekurangan gizi karena memiliki berat badan dibawah garis merah. Anak kami bukan termasuk bayi yang susah makan. Asupan ASI juga tergolong lancar. Oleh karena itu bidan menyarankan untuk menambah susu formula agar ada penambahan lemak untuk menambah berat badannya.

Memilih susu SGM bukan berarti tanpa alasan. Salah satunya adalah karema susu SGM lebih ekonomis. Dengan kadar gizi yang tak kalah jauh, susu SGM lebih ramah kantong dibandingkan dengan susu formula merk lain.

Alasan kedua karena merasa bangga menggunakan produk asli dalam negeri. Tidak banyak yang tahu bahwa susu SGM diproduksi oleh PT Sarihusada yang pabrik tempat produksinya berada di kota Yogyakarta.

Inilah yang menjadi pertanyaan kenapa tiba-tiba susu SGM dikatakan sebagai produk dari Prancis. Bukankah susu SGM produk asli Indonesia?

Sebelum memutuskan boikot atau tidak, ada baiknya kita belajar sejarah. Dari informasi yang saya dapatkan, PT Sarihusada Generasi Mahardika atau biasa disebut dengan PT Sarihusada merupakan perusahaan yang memiliki lebih dari 1000 karyawan dan memproduksi berbagai susu nutrisi kehamilan dan susu anak. Perusahaan yang berdiri tahun 1954 dengan nama NV. Saridele ini merupakan kerjasama antara PBB dan pemerintah Indonesia untuk mengatasi masalah kekurangan gizi pasca kemerdekaan di Indonesia.

Tepat pada tahun 1961, NV. Saridele resmi menjadi perusahaan milik negara dengan perubahan nama menjadi PN Sari husada. Setelah resmi menyandang sebagai perusahaan milik negara Indonesia, pada tahun 1965 PN Sari Husada merintis produk susu anak dengan memproduksi susu SGM secara masal.

Perkembangan Sari Husada tak sampai di sini saja. Untuk lebih melejitkan perkembangannya, PT Kimia Farma sebagai salah satu badan usaha milik negara mengakuisisi Sari Husada dan mengambil alih manajemennya. Tepat di tahun 1972, PN Sari Husada berubah nama menjadi PT Sari Husada setelah sebagian saham PT Kimia Farma dibeli oleh PT Tiga Raksa Satria Tbk.

Sejarah terus melaju. Berbagai produk Sari Husada mulai banyak dicari konsumen memberikan kontribusi positif terhadap perkembangan usahanya. Melalui penawaran saham perdananya, tahun 1983 Sari Husada mulai memperdagangkan saham-sahamnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun