Pertamina menggelar Program Langit Biru, satu ide yang menghendaki pengubahan pola pikir terhadap penggunaan BBM (Bahan Bakar Minyak) yang lebih ramah lingkungan. Caranya adalah dengan memberikan diskon untuk BBM jenis Pertalite (RON 90) sehingga sama harganya dengan Premium (RON 88), yaitu Rp6.450 per liter. Tujuannya, agar masayarakat merasakan sendiri perbedaan pengguanaan kedua jenis BBM tersebut.
Pengubahan pola pikir khalayak dengan cara halus ini adalah cara terbaik, sebab dilakukan dengan tindakan nyata. Bukan sekadar slogan dan kata-kata bombastis di media. Masyarakat secara langsung merasakan dan mengalami sendiri apa yang telah banyak disiarkan di media massa. Mereka akhirnya memahami dan bisa membuat keputusan secara merdeka.
Ikhtiar semacam ini adalah proses yang tepat, sebab mengubah pola konsumsi masyarakat tidak bisa dilakukan dengan cara keras. Mereka pasti akan melakukan penolakan yang juga keras. Selama ini, bagi kebanyakan orang, BBM itu yang penting murah. Dan mereka menganggap semua jenis BBM sama saja.
Padahal sebenarnya, menggunakan BBM jenis Premium itu justru lebih boros. Karena jarak tempuhnya lebih pendek. Â BBM RON rendah juga merusak mesin. Jika dihitung lebih jauh, polusi yang disebabkan BBM murah itu merusak alam dan kesehatan masyarakat.
Tapi kata-kata semacam ini sia-sia belaka jika hanya diucapkan. Diperlukan tindakan nyata. Menggerakkan masyarakat secara langsung. Mereka menjadi subyek, bukan obyek. Program Langit Biru sejalan dengan cita-cita itu.
Kabar baiknya, Pertamina akan memperluas jangkauan pemberian diskon pembelian BBM jenis Pertalite ke seluruh Pulau Jawa. Itu artinya, akan semakin banyak orang yang mendapat pencerahan secara langsung. Mereka mengalami sendiri perbedaan penggunaan jenis BBM yang lebih ramah lingkungan.
"Kami akan masuk seluruh Jawa, jadi Jawa-Bali akan kami geber dulu," kata Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Mas'ud Khamid, sebagaimana dikutip Kompas.com, Senin 5 Oktober 2020.
Sebagai informasi, saat ini program Langit Biru telah dilaksanakan di Bali dan Tangerang Selatan (Banten). Hal itu dilakukan, karena Pertamina menentukan prioritas wilayah yang akan diterapkan program Langit Biru berdasarkan dua kriteria utama. Pertama, wilayah tersebut memiliki masyarakat dengan daya beli BBM berkualitas tinggi. Kedua, sebab tingginya konsumsi Premium di wilayah tersebut.
Segmen itu dipilih agar program tersebut tepat sasaran. Sebab Pertamina harus membayarkan selisih harga yang diturunkan itu, demi menyiarkan secara luas perihal BBM yang lebih ramah lingkungan.
