Mohon tunggu...
puji handoko
puji handoko Mohon Tunggu... Editor - laki-laki tulen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hidup untuk menulis, meski kadang-kadang berlaku sebaliknya.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Banjir dan Tanah Longsor di Cianjur, PLN Utamakan Keselamatan Warga

3 Oktober 2020   17:56 Diperbarui: 3 Oktober 2020   18:01 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Musim hujan telah tiba, di beberapa daerah mulai terdengar kabar kebanjiran. Musibah serupa juga terjadi di Cianjur, Jawa Barat, tepatnya di kecamatan Leles. Bencana alam itu timbul akibat hujan lebat sehari sebelumnya, yakni pada Jumat 2 Oktober 2020, malam sekitar pukul 22.00 WIB. Sungai Cisokan tidak mampu menampung debit air akibat hujan deras, yang kemudian meluap dan menyebabkan banjir.

Banjir bandang itu menerjang lima desa di tiga kecamatan dengan ketinggian air mencapai dua meter atau setinggi atap rumah warga. Beberapa desa terkena banjir bandang, yaitu Desa Muara Cikadu Kecamatan Sindangbarang dan Desa Karangsari Kecamatan Agrabinta. Sementara wilayah yang terdampak paling besar ada di Kampung Cibolang, Desa Pusakasari, Kecamatan Leles.

Menurut Sekretaris BPBD Kabupaten Cianjur Irfan Sopyan, sebagaimana dikutip Detik.com, Sabtu 3 Oktober 2020, dari 150 korban yang terdampak itu terbagi dalam beberapa desa di dua kecamatan, yaitu Kecamatan Leles dan Agrabinta. Orang-orang yang terkena musibah banjir itu sebagian besar mengungsi, termasuk mereka yang rumahnya baru sedikit tergenang air, hal itu mereka lakukan sebab takut muncul banjir susulan.

Selain banjir, ada kejadian tanah longsor di Kecamatan Leles. Material tanah longsor itu berimbas pada kerusakan jaringan kelistrikan. Untuk memulihkannya, PLN Unit Induk Distribusi Jawa Barat (Jabar) masih berupaya membersihakan material longsoran tersebut.

General Manajer PLN Unit Induk Distribusi Jawa Barat Agung Nugraha mengatakan, hingga Sabtu 3 Oktober 2020 pukul 08.12 WIB PLN sudah menyiapkan 12 tim yang terdiri dari 57 orang dan 12 kendaraan operasional. Menurut informasi, dari 124 gardu yang terdampak baru 34 yang berhasil dioperasikan kembali. Hal itu disebabkan karena masih terhalang tanah longsor dan hujan deras masih terus mengguyur lokasi.

Dikhawatirkan, jika aliran listrik dinyalakan akan membahayakan keselamatan warga. Maka langkah hati-hati untuk memastikan kondisi di lapangan lebih dulu aman sudah tepat. Selanjutnya yang penting untuk dilakukan adalah terus berkoordinasi dengan instansi terkait. Jangan sampai orang-orang yang sedang tertimpa musibah itu mendapatkan beban kesulitan tambahan.

"Karena untuk saat ini masih sulit, tertutup tanah longsor dan masih hujan terus, bahkan Tim YBM PLN, masih kesulitan mengantarkan Bantuan ke lokasi," kata Agung Nugraha.

YBM yang dimaksud Agung adalah Yayasan Baitul Mall PLN. Lembaga penyalur bantuan sosial yang berasal dari zakat dan sedekah pegawai PLN. Bantuan itu diberikan ketika ada bencana alam atau untuk menyumbang pembangunan tempat ibadah. Untuk menyalurkan bantuan penting itu saja petugas masih terkendala medan yang belum bisa dijangkau, apalagi untuk melakukan perbaikan jaringan.

Lokasi yang masih tergenang air dan sebagian tertimbun tanah longsor menyulitkan untuk dilakukan perbaikan segera. Orang-orang kehilangan harta benda mereka, terutama rumah-rumah yang telah tergenang air sepenuhnya. Mengingat banjir tersebut terjadi di malam hari, banyak dari mereka yang tidak sempat melakukan penyelamatan benda berharga.

Apa yang terjadi di Cianjur bisa menimpa daerah lain dalam waktu dekat. Curah hujan yang lebat berpotensi menyebabkan banjir dan tanah longsor. Peristiwa di Cianjur itu hendaknya membuat kita semua waspada. Indonesia telah memasuki musim penghujan. Jika banjir tak dapat dielakkan, pertama kali yang mesti dipastikan adalah keselamatan jiwa. Hal sama yang juga dilakukan PLN di Cianjur sana.

Puji Handoko

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun