Mohon tunggu...
puji handoko
puji handoko Mohon Tunggu... Editor - laki-laki tulen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hidup untuk menulis, meski kadang-kadang berlaku sebaliknya.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Membuat Eco Enzyme, Pelatihan Pertamina yang Tepat untuk Ibu Rumah Tangga

1 Oktober 2020   20:48 Diperbarui: 1 Oktober 2020   21:07 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto dok. Pertamina

Ilmuwan di seluruh dunia terus berupaya menemukan jalan leluar untuk menanggulangi sampah. Banyak hal yang telah dihasilkan, salah satu temuan itu adalah eco-enzyme. Secara sederhana, eco-enzyme adalah hasil dari fermentasi limbah dapur organik, seperti ampas buah, sayuran dan air.

Untuk pertama kali eco-enzyme diperkenalkan oleh Dr. Rosukon Poompanvong, pendiri Asosiasi Pertanian Organik Thailand. Ide awalnya sebenarnya sederhana, bagaimana mengolah sampah organik yang biasanya kita buang begitu saja ke tempat sampah. Dengan begitu ia menjadi bermanfaat bagi manusia.

Eco-enzyme bisa menjadi cairan multiguna yang bisa diaplikasikan untuk rumah tangga, pertanian dan juga peternakan. Cairan ini bisa menjadi pembersih rumah, sebagai pupuk alami dan pestisida. Mengingat begitu banyak gunanya, eco-enzyme adalah produk olahan limbah yang sangat perlu digalakkan, terutama untuk kalangan rumah tangga.

Atas dasar inilah, Pertamina memberdayakan ibu rumah tangga dalam upaya membuat eco-enzyme. Hal itu dilakukan oleh Marketing Operation Region (MOR) I Sumbagut. Dalam proses pelatihan itu, Pertamina telah melakukan dua hal penting, mengolah sampah dan membuat ibu-ibu produktif.

"Eco-enzyme memiliki multiguna, mulai dari efektif membunuh bakteri dan kuman sehingga bisa dimanfaatkan sebagai disinfektan," kata Unit Manager Communication, Relation & CSR PT Pertamina MOR I, M. Roby Hervindo di Medan, sebagaimana dikutip dari Antara, Rabu 30 September 2020.

Pelatihan itu diberikan kepada ibu rumah tangga di lingkungan 24 Pekan Labuhan, Kecamatan Medan Labuhan, Medan. Ibu-ibu yang antusias itu mendapatkan pelatihan yang sangat berguna dan bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Prosesnya pun cukup mudah dan bisa dilakukan oleh siapa saja, hanya dengan mencampur ketiga bahan tadi dan menyimpannya di tempat yang rapat. Memang dibutuhkan proses cukup lama untuk menghasilkan fermentasi, yaitu tiga bulan.

Dalam pelatihan itu terdapat 15 ibu-ibu rumah tangga yang tampak antusias mengikutinya. Beberapa sampah organik yang digunakan dalam pelatihan itu adalah kulit melon, kulit bengkoang, kulit jambu, dan kulit pepaya. Sampah-sampah organik tersebut sebagai bahan dasar pembuatan eco-enzyme yang sangat bermanfaat bagi mereka.

Apalagi eco-enzyme cocok juga untuk pengusir hama. Dengan kata lain, ibu-ibu itu tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk membeli pemberantas hama seperti kecoa, nyamuk, semut dan lalat. Dan itu bisa diwujudkan hanya dengan mengolah sampah organik sehari-hari yang mereka produksi. Setelah eco-enzyme dihasilkan, cara mengaplikasikannya juga mudah. Cukup disemprotkan sedikit eco-enzyme yang telah dicampur 500 ml air.

Kabar baik lainnya adalah eco-enzyme juga bisa berfungsi sebagai cairan pembersih kaca dan kamar mandi. Ibu-ibu mendapat manfaat yang tidak sedikit. Dengan cairan itu, membersihkan rumah jadi semakin hemat dan mudah. Jika ada sedikit lahan dan kebetulan ditanami sayuran, eco-enzyme ini juga bisa dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman organik.

Pelatihan yang diberikan Pertamina itu sangat tepat untuk kalangan rumah tangga. Minimal mereka bisa memanfaatkan limbah sehari-hari menjadi sesuatu yang berguna. Bahkan bukan tidak mungkin, jika produksi eco enzyme mereka banyak, bisa juga diperjual-belikan. Tentunya setelah melewati proses pengemasan dan pemasaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun