Mohon tunggu...
puji handoko
puji handoko Mohon Tunggu... Editor - laki-laki tulen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hidup untuk menulis, meski kadang-kadang berlaku sebaliknya.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Selain untuk Mengamankan Aset, Sertifikasi Tanah PLN Langkah untuk Mencegah Pertumpahan Darah

25 September 2020   17:35 Diperbarui: 25 September 2020   17:41 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sengketa tanah sering terjadi di Indonesia, terkadang sampai berlarut-larut. Tak jarang karena peristiwa itu, timbul pertumpahan darah. Tanah bagi sebagian orang adalah sesuatu yang sakral. Bukan hanya aset, tapi sebuah simbol yang patut diperjuangkan sampai mati.

Bagi orang Jawa misalnya, ada pepatah berbunyi, "Sadumuk bathuk, sanyari bumi, ditohi pati." Kalimat itu kurang lebih berarti, satu sentuhan di kening, satu jengkal tanah, dibela sampai mati. Kepala bagi orang Jawa adalah sesuatu yang sakral. Maka menyentuh kepala tanpa hormat adalah sebuah kelancangan.

Begitu juga tanah, orang Jawa meyakini tanah bukan hanya benda mati tempat mereka berpijak. Tapi tanah adalah tempat empat dimensi manusia yang lain tinggal, yaitu kakang kawah (ketuban), adhi ari-ari (plasenta), getih (darah), puser (pusar) dan pancer (wadak) sebagai pusat.

Maka adalah sesuatu yang wajib dilakukan untuk menghindari konflik agraria yang timbul di masyarakat. Sebab tanah bukan sebatas aset, tapi nilai hidup.

PLN menyadari kegentingan ini. Maka telah dilakukan upaya untuk melakukan sertifikasi tanah perusahaan negara itu. Terbukti, aset negara yang berhasil diselamatkan senilai lebih dari Rp1 triliun.

Wakil Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, komitmen yang ditempuh PLN itu demi menjamin penyediaan tenaga listrik di masa depan. Oleh sebab itu PLN perlu mengamankan, memelihara, dan mendayagunakan aset tanah dan properti perusahaan BUMN tersebut.

Darmawan lahir sebagai orang Jawa, filosofi sadhumuk bathuk sanyari bumi ditohi pati mengendap dalam dirinya. Oleh sebab itu, proses mengamankan dan memelihara aset negara yang dimaksudkannya itu sejalan dengan kerangka berpikir ini. Bahwa ini bukan sekadar aset, tapi juga nilai hidup.

"PLN merasakan betul uluran bantuan yang luar biasa dari BPN. Kerja sama tersebut diperkokoh lagi dengan dukungan dari KPK yang memiliki satu fokus, yakni program pencegahan korupsi melalui pembenahan dan penyelamatan aset tetap BUMN," kata Darmawan, sebagaimana dikutip dari Mediaindonesia, Jumat, 25 September 2020.

Proses pengamanan aset itu dilakukan PLN dengan menggandeng BPN adan KPK. Langkah tersebut sebagaimana dimaksudkan oleh Darmawan, sebagai upaya penyelamatan dan pencegahan korupsi. Agar tidak terjadi kasus sengketa tanah dan penyalahgunaan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Total penyelamatan aset berjumlah 3.308 sertifikat dari 12.700 bidang tanah yang sudah melalui tahap pengukuran.

"Program manajemen aset ini menjadi bagian dari delapan program intervensi pencegahan korupsi terintegrasi di daerah," kata Ketua KPK Firli Bahuri.

KPK sebagai lembaga yang berkomitmen membersihkan praktik korupsi di Indonesia, menaruh perhatian khusus dalam hal ini. Karena menyelamatkan aset negara adalah salah satu prioritas untuk mencegah terjadinya korupsi. Dan pencegahan itu jauh lebih penting dilakukan, sebelum tindak korupsi terjadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun