Mohon tunggu...
puji handoko
puji handoko Mohon Tunggu... Editor - laki-laki tulen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hidup untuk menulis, meski kadang-kadang berlaku sebaliknya.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Peduli Satwa Terancam Punah, Sumbangsih Pertamina Lestarikan Kekayaan Alam Indonesia

23 September 2020   08:36 Diperbarui: 23 September 2020   08:38 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto dok. Pertamina

Pertamina tidak hanya peduli pada unsur kemanusiaan atau kewirausahaan saja. Banyak contoh yang telah dilakukan perusahaan pelat merah itu dalam mendorong pelestarian alam dan perlindungan satwa yang terancam punah. Misalnya Kukang Jawa, elang bondol, penyu, monyet Yaki, rusa Timor, dan banyak lagi.

Baru-baru ini Pertamina juga turut melestarikan spesies burung endemik yang statusnya hampir punah di Sulawesi Selatan. Burung endemik tersebut dikenal dengan nama Burung Kacamata Makassar (zosterops anomalus), Burung Kacamata Sulawesi (zosterops consobrinorum) dan Burung Kakak Tua Sulawesi (Sulphurea sulphurea).

Konservasi burung endemik itu dimotori oleh Darmawan Denassa. Pria kelahiran Jeneponto 34 tahun lalu itu mendirikan arboretum mini berisi tanaman pakan, yang sekarang dinamakan Rumah Hijau Denassa (RHD). Lokasinya ada di Lingkungan Borongtala, Kelurahan Tamallayang, Kecamatan Bontonompo, Kabupaten Gowa, tiga puluh kilo meter dari kota Makassar. Sesuai namanya, lokasi itu dijadikan tempat pembibitan dan pemeliharaan tanaman pakan yang digemari spesies burung terancam punah tadi.

RHD didirikan sejak tahun 2017 dan telah dikunjungi peneliti dari dalam maupun luar negeri. Dedikasi itu membuktikan, arboretum itu sangatlah penting dan menjadi rujukan banyak orang. Pasalnya tidak hanya peneliti, RHD juga menerima kunjungan siswa sekolah maupun masyarakat yang ingin belajar mengenai konservasi.

Ada satu peraturan unik di sana, pengunjung yang datang disyaratkan untuk menanam pohon di area RHD.  Hal itu bertujuan agar terbit kesadaran dari para pengunjung tentang pentingnya menanam pohon demi kelestarian satwa.

"Kami menganut prinsip Konservasi, Edukasi dan Harmoni," kata Darmawan, sebagaimana dikutip Sindonews, Selasa 22 September 2020.

Setahun setelah area konservasi itu didirikan, Pertamina datang memberikan bantuan melalui Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Hasanuddin Marketing Operation Region (MOR) VII. Bantuan ini sangat penting untuk melestarikan binatang endemik tersebut secara berkelanjutan.

Pertamina memulai program tersebut dengan membuat ekosistem yang mendukung perkembangan binatang endemik itu, yakni dengan menanam pohon sappang (caesalpinia sappan L), rao (drankontamelon dao), dan kapuk randu (Ceiba pentadra). Luas areal yang ditanami mencapai 2,2 ha. Penanaman pohon pakan ini adalah inti dari pelestarian hewan endemik tersebut.

"Seperti yang dilakukan hari ini (22/9/2020), Pertamina bersama RHD kembali melakukan penanaman awal bibit pohon sappang," kata Unit Manager Communication & CSR MOR VII, Laode Syarifuddin Mursali.

Jika mengacu pada pendataan awal, populasi Burung Kacamata Makassar dan Burung Kacamata Sulawesi di area konservasi hanya berkisar 3-4 pasang dan 20-25 pasang. Jumlah itu tentu sangat memprihatinkan. Jika saja tidak segera dilakukan konservasi, bisa jadi satwa itu benar-benar punah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun