Mohon tunggu...
puji handoko
puji handoko Mohon Tunggu... Editor - laki-laki tulen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hidup untuk menulis, meski kadang-kadang berlaku sebaliknya.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Tukar Oli dengan Sampah, Kabar Baik di Tengah Dunia yang Makin Mengkhawatirkan

3 September 2020   12:52 Diperbarui: 3 September 2020   12:40 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto Dok. Pertamina

Sampah adalah persoalan pelik yang sulit dipecahkan oleh umat manusia. Belum ada teknologi yang mampu membebaskan umat manusia dari efek buruk sampah. Plastik misalnya, sampai sekarang belum juga tuntas tertangani. Berbagai inovasi telah diciptakan. Namun sampah-sampah itu terlanjur tersebar ke mana-mana.

Kabar yang menyedihkan adalah, bahkan di kutub utara sampah plastik sudah sampai ke sana. Di palung terdalam lautan, Mariana, sampah plastik juga sudah mencapai dasarnya. Ini kabar buruk bagi umat manusia dan hewan-hewan di seluruh planet bumi. Tidak ada tempat untuk melarikan diri.

Untuk itu diperlukan langkah pencegahan. Sampah mungkin sulit untuk diatasi, namun harus dikurangi penggunaannya semaksimal mungkin. Pengurangan kantong plastik misalnya, adalah contoh untuk ikut menanggulangi problem sampah itu. Kemudian yang juga sering dilakukan adalah, membangkitkan kepedulian masyarakat terhadap bahaya sampah.

Caranya lewat gerakan tukar sampah dengan keuntungan langsung. Misalnya berupa imbalan uang, jasa naik bus, atau yang terbaru adalah mendapatkan oli dari Pertamina.

Ya, PT Pertamina Lubricants melalui salah satu pabriknya, Production Unit Gresik (PUG), baru saja meluncurkan Program Corporate Social Responsibility (CSR) di bidang lingkungan, yakni "Tukar Oli Dengan Sampah".

Program ini digelar di Kedai Kopi Sampah, Kelurahan Sidokumpul, Kecamatan Gresik, Jawa Timur. Sebelumnya, tepatnya setahun yang lalu telah muncul gerakan "Ngopi Bayar Pakai Sampah". Dari sana kemudian dikembangkan menjadi kegiatan Tukar Oli dengan Sampah. Program ini sebagai bukti komitmen Pertamina terkait kepedulian lingkungan, serta pengendalian sampah, khususnya di lokasi pabriknya beroperasi.

"Dengan sinergi dan pembinaan perusahaan bersama Karang Taruna RW 07 Kelurahan Sidokumpul dan Kedai Kopi Sampah, kami berharap adanya program Tukar Oli dengan Sampah ini, masyarakat bisa lebih termotivasi menjaga dan mencintai lingkungan dengan membantu mengendalikan sampah di sekitar mereka," kata SpV HSSE Production Unit Gresik PT Pertamina Lubricants Ifan Sri Widodo, sebagaimana dikutip Kompas.com, Selasa 1 September 2020.

Masyarakat dapat menukar sampah kering seperti kardus bekas, kertas bekas, kaleng kosong, dan botol plastik, dengan berat tertentu, yang kemudian menjadi poin untuk ditukar dengan Pelumas Pertamina.

Hitungannya adalah 1 kg sampah kering dicatat sebagai 1 poin. Poin terendah yang dapat ditukar, yakni 15 poin untuk 1 oli Enduro Gear. Jika terkumpul 34 poin dapat ditukarkan dengan Enduro Matic G 0.8 L, dan 40 poin untuk Enduro Matic 0.8 L. Sementara 37 poin untuk Enduro 4T 0.8L dan 49 poin untuk Enduro Racing. Selanjutnya yang tertinggi, 71 poin untuk Pelumas mobil, yakni Fastron Techno 1L.

Uniknya, untuk proses penukaran sampah, masyarakat tak perlu membawa dalam jumlah banyak sekaligus. Karena pengumpulan poin akan dilakukan berbasis digital, melalui aplikasi di Kedai Kopi Sampah. Konsumen akan otomatis mendapatkan user id. Hal itu tentu saja akan memudahkan mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun