Mohon tunggu...
puji handoko
puji handoko Mohon Tunggu... Editor - laki-laki tulen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hidup untuk menulis, meski kadang-kadang berlaku sebaliknya.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Chevron Pacific Indonesia PHK Ribuan Karyawannya, Pertamina Pastikan Tak PHK Karyawan

31 Agustus 2020   19:03 Diperbarui: 31 Agustus 2020   19:21 515
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto Dok. Pertamina

Banyak yang tidak mencatat dengan baik upaya keras perusahaan besar untuk bertahan dari gempuran Corona. Perusahaan Migas contohnya, mereka harus menghadapi fakta bahwa kondisi perminyakan sedang hancur. Untuk bertahan, mereka melakukan berbagai cara semampunya.

Mengutip Tempo.co (28/8/2020), pada semester I 2020, Exxonmobil mencatat kerugian US$ 1,1 miliar, British Petroleum -US$ 21,21 miliar, Total -US$ 8,4 miliar, Shell -US$ 18,4 miliar, Petronas -US$ 10,41 miliar, Chevron -US$ 4,7 miliar, Conoco Phillips -US$ 1,43 miliar, Eni -US$ 8,66 miliar.  Sementara Pertamina hanya mencatatkan -US$ 0,77 miliar.

Perusahaan-perusahaan itu telah melakukan perampingan perusahaan. Karyawannya dipecat, pengeluaran yang tidak perlu dipangkas. Tapi tetap saja, Corona tak kenal belas kasihan. Belum ada tanda-tanda kejelasan perusahaan-perusahaan itu akan bangkit kembali.

Pertamina layak diacungi jempol. Meskipun kondisi perekonomian memang sedang berat, mereka bertahan untuk merangkul karyawan-karyawannya. Jumlahnya tak main-main, ada 1,2 juta tenaga kerja yang terdapat di Pertamina. Dan sampai saat ini mereka terus bekerja di waktu yang serba sulit akibat Corona.

Padahal Saudi Aramco, satu-satunya perusahaan migas besar yang masih mencatatkan untung saja sudah merumahkan ratusan karyawannya, sebagaimana dikutip dari Reuters, Jumat 19 Juni 2020. Bahkan di tanah air, PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) di Provinsi Riau dikabarkan telah mem-PHK ribuan karyawannya.

Kondisi itu menampakkan fakta yang jelas, semua perusahaan migas dunia merugi, tapi Pertamina tak PHK karyawannya adalah sebuah contoh kepemimpinan yang luar biasa. Itu bukti bahwa mereka menganggap karyawan sebagai bagian dari kesatuan perusahaan. Bukan komponen mati yang bisa dilepas-tautkan begitu saja.

Pertamina berdiri dengan tegak menghadapi berbagai tantangan. Perusahaan ini terus berkomitmen untuk menjamin ketersediaan energi sampai ke pelosok-pelosok wilayah Indonesia. Kondisi memang sulit, tapi kerja dari hulu ke hilir harus tetap jalan seperti biasa. Karyawan-karyawan itu sangat bergantung untuk tetap bisa bekerja dalam kondisi yang sulit ini. Banyak mulut yang bergantung pada usaha mereka.

Itulah yang membuat Pertamina memilih mempertahankan harga jual tempo hari, saat harga minyak mentah dunia sempat melemah. Sekarang saat harga minyak mentah telah kembali naik, perusahaan lain yang tidak menerapkan strategi ini tak punya pilihan kecuali mem-PHK karyawannya.

Langkah Pertamina ini sempat dihujat. Padahal dengan cara inilah para karyawan itu selamat.

Pertamina melihat jauh ke depan. Menganggap karyawan bagian dari kesatuan. Sebuah keluarga. Oleh sebab itu, sebisa mungkin perusahaan tidak melakukan PHK. Biarlah banyak pihak yang mencaci dan menuding yang bukan-bukan. Karena proses pengabdian itu seringkali seperti jalan pedang. Penuh dengan bahaya dan cemoohan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun