Mohon tunggu...
puji handoko
puji handoko Mohon Tunggu... Editor - laki-laki tulen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hidup untuk menulis, meski kadang-kadang berlaku sebaliknya.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Kerja Sama dengan Masdar UEA, PLN Serius Bangun PLTS Terapung Cirata

23 Agustus 2020   17:59 Diperbarui: 23 Agustus 2020   17:56 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kabar gembira datang dari Uni Emirat Arab (UEA), Indonesia dan UEA baru saja menindaklanjuti kunjungan presiden Jokowi awal tahun sebelumnya, dengan meneken kerja sama di berbagai bidang. Utusan yang dikirim ke sana adalah Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

Dalam kunjungan Menteri BUMN dan Menteri Luar Negeri ke Uni Emirat Arab (UEA), sejak Jumat 20 Agustus 2020 itu di antaranya membicarakan kerjasama di bidang energi. Perusahaan negara seperti PLN bekerja sama dengan perusahaan milik UEA.

Lebih lanjut menurut Erick Thohir, sebagaimana dikutip CNNIndonesia pada Sabtu 22 Agustus 2020, pemerintah kembali melanjutkan pembicaraan tentang kerja sama PLN dengan BUMN UEA bidang energi, yaitu Masdar.

"Salah satu point meeting yang kami akan lakukan, bagaimana PLN bisa transformasi dengan partner dari Masdar membangun energi tenaga surya, yang awalnya sekarang di Cirata. Kami akan eksplor lagi di beberapa daerah lain," kata Erick.

Cirata yang dimaksud Menteri BUMN itu adalah lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung di waduk Cirata, Purwakarta, Jawa Barat. Proyek itu dijalankan PLN melalui PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB), yang telah membuat kesepakatan dengan Masdar sejak tahun 2017.

Menurut Retno Marsudi, proyek tersebut akan memasuki peletakan batu pertama (groundbreaking) pada Juni 2021. Selanjutnya, pembangkit listrik berkapasitas 145 MWAC itu diharapkan bisa beroperasi pada semester kedua 2022 mendatang. Proyek itu sendiri memiliki nilai investasi US$129 juta.

PLN sengaja membidik pembangkit Energi Baru dan Terbarukan (EBT) dalam rencana pembangunan di masa depan. Sebab dunia saat ini juga sedang beralih ke sana. Penggunaan energi fosil yang berlebihan membuat polusi tidak tertampung oleh pepohonan. Akibatnya muncullah efek gas rumah kaca. Dari sana kita kemudian kenal dengan istilah pemanasan global. Suhu bumi naik signifikan. Akibatnya es di kutub mencair.

Perubahan iklim itu akan berdampak serius seratus tahun mendatang. Bahkan ilmuwan meramalkan, jika tidak segera ditanggulangi, lima puluh tahun ke depan ada beberapa negara kepulauan kecil yang akan hilang dari peta, sebab tenggelam.

Untuk efek yang lebih serius, perubahan iklim itu akan mengubah jumlah cadangan sumber pangan manusia. Karena beberapa spesies hewan dan tumbuhan akan punah. Belum lagi menghitung gas beracun yang selama ini tersimpan dalam es di kutub sana akan bebas terbang ke mana-mana.

Oleh sebab itu dalam Paris Agreement (2015) negara-negara di dunia sepakat untuk pelan-pelan beralih ke energi yang lebih ramah lingkungan. Cina bahkan dikabarkan telah merobohkan pembangkit lama berbahan bakar batubara mereka dan menggantinya dengan jenis baru yang lebih rendah polusi. Senyampang dengan itu, mereka juga memperbanyak porsi pembangkit EBT.

Indonesia juga mengikuti langkah serupa. Kerja sama antara PLN dengan Masdar untuk membangun PLTS terapung di Cirata itu juga dalam rangka mewujudkan itu. Bahkan kabarnya akan dikembangkan di beberapa tempat lain juga. Hal ini adalah terobosan penting. Sebab situasi telah demikian genting. Untuk itu, seluruh negara harus bekerja sama dalam menghadirkan energi yang ramah lingkungan. Demi bumi yang lebih baik di masa depan.

Puji Handoko

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun