Mohon tunggu...
Puji Hastuti
Puji Hastuti Mohon Tunggu... Dosen - DOSEN

Seorang pembelajar yang Ingin terus mengasah diri

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menulis Itu Mudah

21 Januari 2016   15:13 Diperbarui: 21 Januari 2016   15:13 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Menulis itu mudah. Semudah apa? ya semudah kita ngomong. Menuangkan apa yang ingin kita omongkan dalam bahasa tulisan, bukan dalam percakapan. Mengalirkan apa yang ingin kita omongkan dalam bentuk kata-kata yang kita rangkaikan menjadi kalimat. Bukan rangkaian kata-kata yang keluar dari lisan.

Kalau seperti itu, menulis itu mudah. Tapi kalau dikatakan mudah kenapa kita tidak bisa menulis setiap hari? Kalau mudah kenapa kita tidak bisa membuat karya tulisan secara rutin? Tentu banyak alasan di sini. Dari sekedar kesibukan yang memang benar-benar sibuk atau hanya sekedar sebagai alasan saja. Dari sekedar alasan ga punya tema atau memang temanya yang kita ga mau nyari. 

Ngomongin soal tema sebenarnya kita bisa  mencari dan menentukan tema itu sendiri. Tidak haruslah mencari inspirasi ketika sedang nongkrong di kamar mandi. Tidak wajiblah kita mencari inspirasi tulisan jauh-jauh ke dalam hutan untuk menyepi. Bisa saja tema itu kita temukan dari lingkungan di sekitar kita, lingkungan yang paling dekat. Keluarga, Teman kerja, Kerjaan itu sendiri, hobi, kesenangan, kekesalan yang kita rasakan atau hal-hal lain yang mungkin jarang orang pikirkan.

Dari tema-tema ringan semacam itu, kita cari sumber-sumber penunjang untuk bahan tulisan kita. Bisa kita ambil dari buku-buku bacaan. Bisa cari dari internet dan kalau sudah didapat baru kita tulis ulang dengan gaya bahasa dan tulisan kita sendiri. Dengan menulis ulang hasil bacaan itu dengan gaya bahasa sendiri, setidaknya kita akan terhindar dari penjiplakan. Tidak enak kan kalau ketahuan menulis karena menjiplak? Bisa-bisa terkena kasus kalau memang serius.

Menulis itu mudah. Menuliskan kalimat semacam itu, sebenarnya bukan tanpa alasan. Alasan penulis ya karena memotivasi diri sendiri. Menulis itu mudah. Ayo menulislah. Masa hari demi hari berlalu begitu saja tanpa ada hasil tulisan. Kemana saja selama ini? Apa iya begitu banyak kesibukan hingga tak sempat menulis?

Kata orang,  waktu itu tergantung bagaimana kita mengaturnya. Sempat tidak sempat ya kita sendiri ya menyempatkannya. Ada yang bilang jadwalkan waktu secara konsisten kapan kita mau menulis. Paksakan pada waktu itu kita buka laptop, komputer, buku, untuk kita menuliskan, untuk kita mengetikkan, untuk kita mencoretkan apa yang ingin kita tulis. Paksakan, paksakan maka akan jadi kebiasaan. Bagus juga kelihatannya nasihat semacam itu. Dengan memaksakan diri untuk konsisten menulis maka akan jadi kebiasaan. Kalau sudah jadi kebiasaan akan mewujud jadi  karakter diri. Saat itulah menjadi penulis bukan impian lagi.

Jadi apa sulitnya menjadi penulis. Tidak ada. Kalau sudah tidak ada kesulitan, terus mengapa tidak memulai. Ayo mulai dari sekarang, jangan ditunda lagi. Semakin lama menunda akan semakin hilang motivasi. Semakin kehilangan motivasi semangat menulis akan meredup lagi. Maka peliharalan motivasi. Dan motivasi yang terbesar adalah motivasi dari diri sendiri. Motivasi diri yang dilandasi dengan semangat untuk berbagi. Semangat berbagi kepada sesama sehingga kita menjadi insan yang bermanfaat. Bermanfaat untuk diri karena apa yang kita tulis setidaknya merupakan hasil olah berpikir, hasil analisa, yang sebelum dituangkan dalam bentuk tulisan tentunya telah memenuhi otak pada kepala kita dan mempengaruhi diri sendiri. Bermanfaat pada orang lain yang membaca hasil tulisan kita. Apalagi kalau kita tulis dengan hati, dengan rasa, tentunya akan bermanfaat juga untuk yang membaca. Bisa menyentuh hati dan pikiran mereka.

Namun bukan hanya itu saja barangkali tujuan menulis kita. Ada yang menuliskan menulislah untuk keabadian, Menulislah karena dengan tulisan itu kita akan hidup selamanya. Menulislah karena dengan tulisan itu kita akan dikenang. Menulislah karena dengan tulisan ada kehidupan di sana. Yang jelas dengan menulis, ilmu yang kita punya tidak akan hilang begitu saja. Pengetahuan yang kita dapat tidak akan menguap. Pengalaman yang kita punya akan terus dikenang. Dengan menulis kita bisa menuangkan apa yang kita rasa, berbagi dengan orang lain dan bisa mengambil manfaat darinya.

Akhirnya menulislah.... ayoh menulislah... Semangat menulis ... Selamat menulis...

 

 

 

 

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun