Hari ini Saya mengikuti rapat daring tentang  tugas mahasiswa didampingi dosen untuk menjadi relawan covid-19. Mendengar kata relawan Covid-19 rasanya ngeri-ngeri gimana. Bahkan untuk menyampaikan kepada mahasiswa banyak pengelola yang merasa enggan karena takut orang tuanya tidak setuju, tidak memperbolehkan anaknya menjadi relawan.
Karena kurang penjelasan akhirnya pada awalnya tidak banyak mahasiswa yang mendaftar. Alasannya karena takut, tidak dibolehkan orang tua, belum tahu tugasnya bagaimana dan dimana.
Bisa dimaklumi menjadi relawan untuk kasus yang sedang ditakuti oleh penduduk dunia, manusia pada umumnya  tentu bukan hal yang mudah. Bagaimana cepatnya penyebaran Covid-19 dan dahsyatnya akibat yang ditimbulkan menjadi ketakutan yang luar biasa.Â
Jangankan menjadi relawan, mendekatpun ketakutan.
Namun setelah panduan diturunkan untuk menjadi pedoman ternyata tugas menjadi relawan yang dimaksud bukan seperti bayangan awal. Bertemu dengan pasien Covid-19 langsung dan bersentuhan dengannya.
Menjadi relawan untuk mahasiswa kesehatan di kampus tempat Saya mengajar Poltekkes Kemekes Semarang (Polkesmar) lebih diarahkan pada tugas promotif dan preventif. Tugas untuk memberikan pendidikan kesehatan dan pencegahan tertularnya Covid-19.Â
Pendidikan kesehatan dan pencegahan tertularnya Covid-19 Â yang diharapkan diberikan oleh relawan kepada masyarakat misalnya , tentang tata cara pemakaian masker yang benar, cara mencuci tangan, tata cara batuk yang benar, penerapan social distancing seperti jaga jarak, di rumah saja, pakai masker dan lain-lain.
Pendidikan kesehatan yang diberikan hanya pada lingkungan sekitar tidak dilakukan dengan cara keluar rumah yang jauh. Mereka melakukan sosialisasi, penyuluhan  di lingkungan sekitar tempat tinggal.
Kegiatan tersebut juga sifatnya resmi. Mahasiswa dibekali dengan surat tugas yang harus disampaikan kepada pengurus wilayah setempat. Relawan harus melaporkan diri kepada ketua RT atau RW yang ditempati bahwa mereka akan bertugas sebagai relawan sesuai dengan surat tugas tersebut.
Selain melapor, relawan juga berkoordinasi dengan gugus tugas Covid-19 yang dibentuk dari desa tempat mereka tinggal atau berdomisili. Jadi selama di rumah saja untuk belajar di rumah sekaligus sebagai relawan Covid-19.
