Mohon tunggu...
Puji Hastuti
Puji Hastuti Mohon Tunggu... Dosen - DOSEN

Seorang pembelajar yang Ingin terus mengasah diri

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Emakpun Jadi Chef di Masa Social Distancing

8 April 2020   05:25 Diperbarui: 8 April 2020   05:22 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Postingan status di aplikasi whatssapp yang berisi menu-menu makanan bersliweran setiap hari. Ada saja yang posting tentang makan paginya, snack kudapannya, makan siangnya, cemilan sorenya, makan malamnya dan berbagai jenis jajanan , makanan dan minuman yang dikonsumsinya hari itu ataupun yang akan disiapkannya buat besok.

Ada teman seorang emak dengan 4 anak yang sudah kuliah 2, duduk di tingkat SMA 1 dan masih di tingkat SMP 1 anak. Dengan berenam orang di dalam rumah setiap hari selama 2X14 hari bisa dibayangkan bagaimana ramainya dan meriah suasana rumahnya terlebih-lebih saat makan bersama. 

Emak yang satu ini teman ngajar di kampus, namun sehari-hari sekarang dengan diperlakukannya WfH menjadi tukang koki baru baru. 

Setiap hari musti memikirkan menu apa yang akan disajikan berikut dengan cemilan yang diperuntukan bagi anak-anak remajanya. Walaupun anak-anak di rumah namun karena mereka juga kadang sibuk dengan urusan tugas masing-masing tidak banyak yang diharapkan dari anak-anaknya untuk ikut terjun di dapur. 

Alhasil seharian si emak  ini dibantu orang yang biasa datang ke rumah untuk membantu pekerjaan sehari-harinya, berkutat di dapur di sela-sela pekerjaan WfHnya sebagai dosen yang tidak malah berkurang di masa social distancing ini.

Beliau bercerita bisa adang ( menanak nasi) sampai 3 kali sehari. Sehari bisa habis beras 1-2 kg. Belum lagi cemilannya, hampir setiap hari ada saja  cemilan khusus yang dibuat entah itu puding, bubur, kue ataupun sekedar gorengan.

Bosan dengan 1 menu, dicarilah menu yang lain di internet. Kalau hari-hari sebelumnya ketika aktivitas lebih banyak dihabiskan di kampus atau sekolah mereka tidak terlalu mempermasalahkan menu. 

Maklum suaminya guru dan anak-anaknya kuliah / sekolah semua di satu kota. Makanan selama ini cukup dengan nasi sayur dan lauk untuk sekedar sarapan atau bekal makan siang. 

Sekarang ini mereka cari ide kira-kira di minggu tersebut akan masak apa. Belanjaan mereka beli dari pasar dekat rumahnya. Minggu tersebut sudah disiapkan stok bahan makanan pokok untuk dimasak selama satu minggu. Kalaupun ada 1-2 kekurangan bahan, bisa membeli di warung sekitar.

Jadilah emaknya ini koki baru sekarang. Walaupun tugas kantornya juga masih cukup banyak, ngajar online, ngoreksi hasil ujian, ngawas online, menulis proposal ataupun laporan, dan mengerjakan administrasi lainnya , namun urusan dapur tak mungkin ditinggalkannya.

Keadaan serupa tidak hanya dialami oleh teman tadi, Aku juga merasakan.  Walaupun setiap hari masih harus berangkat ke kantor, namun karena anak-anak di rumah semua, otomatis apa yang akan mereka konsumsi hari itu sudah disiapkan dari paginya. Kalaupun mereka harus masak untuk sekedar menghangatkan, namun semuanya sudah disiapkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun