Mohon tunggu...
Puji Hastuti
Puji Hastuti Mohon Tunggu... Dosen - DOSEN

Seorang pembelajar yang Ingin terus mengasah diri

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Subsidi Kuota: Solusi di Tengah Wabah Corona

30 Maret 2020   11:20 Diperbarui: 30 Maret 2020   11:19 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Masa social distancing masih berlangsung, 14 hari kedua sedang dijalani. Ada yang menetapkan sampai 13 April, ada yang menetapkan sampai Mei. Semua itu dilakukan guna mencegah penularan lebih lanjut dari wabah covid-19. 

Namun kehidupan tidak berhenti, kegiatan ekonomi kemasyarakatan terus  berjalan, pembelajaran tetap berlangsung. Semua itu dilakukan dari #rumahsaja.  

Ada seorang teman cerita, dia sehari-hari berprofesi sebagai juru masak di sebuah catering. Kadang-kadang kalau tidak ada kerjaan di tempat cateringnya, dia menerima pesanan sendiri.

Di masa social distancing ini  pesanan catering yang awalnya  untuk kegiatan hajatan, banyak yang ditunda dan dibatalkan. Padahal ada yang sudah terlanjur dibelanjakan dan siap untuk dimasak. Tentu saja mereka tidak mau dirugikan begitu saja. 

Akhirnya bahan makanan tersebut dimasak dan dipasarkan lewat grup-grup di media sosial. Ternyata animonya cukup banyak yang tertarik dan membeli. Dari ketidaksengajaan itu, akhirnya temanku tiap hari posting-posting jenis masakan apa yang akan dijualnya besok-besok harinya. 

Dari situ dia bisa mengukur seberapa banyak kebutuhan untuk bahan makanan dan yang jelas dia masak sesuai pesanan sehingga bisa langsung terjual habis. Akhirnya dapurnya tetap ngebul walaupun hanya #dirumahsaja.

Kalau berbicara tentang pembelajaran daring,  yang ramai dibicarakan adalah keluhan dari orang tua dan siswa tentang membengkaknya kuota. Bahkan ada yang minta dibelikan HP berbasis android segala agar bisa tetap akses pembelajaran. Tentu saja hal tersebut menambah beban keuangan keluarga di tengah-tengah wabah corona. Entah sampai kapan wabah ini akan berahir, namun kita harus mengantisipasinya dengan berbagai macam cara agar anak-anak bisa terus belajar.

Menanggapi permasalahan tersebut   banyak perguruan tinggi yang berempati terhadap mahasiswanya dengan memberikan layanan daring secara gratis bekerja sama dengan operator selular. Contoh 

Adapula perguruan tinggi yang malah langsung memberikan subsidi pembelian kuota. Contoh. Barusan tadi teman kerja cerita anaknya yang sekarang kuliah di sebuah universitas swasta juga mendapatkan subsidi kuota semacam itu. Besarannya juga hampir sama dengan contoh dari kampus tersebut dan diberikan selama 3 bulan hingga akhir semester ini. 

Rupanya pihak universitas juga cukup tanggap menghadapi kondisi semacam ini. Mereka melakukan berbagai macam cara agar mahasiswanya bisa tetap terus belajar walaupun corona menyebar.

Belajar online, ujian online, presentasi hasil penelitian juga online, bahkan pelaksanaan ujian sidang tertutup doktor juga online. Seperti yang dilaksanakan oleh FK Undip terhadap rekan kami di Poltekkes Kemenkes Semarang yaitu DR Sumarni, MMid. Ujian sidang tertutup kali ini berbeda dengan ujian-ujian sebelumnya terkait mewabahnya virus Covid-19  sehingga ujian dilaksanakan secara online. Sumber . Hal tersebut dilakukan sebagai upaya mendukung program pemerintah dalam penerapan social distancing guna memutus mata rantai penyebaran virus corona.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun