Mohon tunggu...
Puji Hastuti
Puji Hastuti Mohon Tunggu... Dosen - DOSEN

Seorang pembelajar yang Ingin terus mengasah diri

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Semangatmu Membakarku

23 September 2019   05:55 Diperbarui: 23 September 2019   06:04 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Tugas kuliah mulai padat, hari-hari di kampus serasa berjalan sedemikian cepat. Rasanya baru kemarin hari Senin, sekarang sudah Senin lagi.

Presentasi tugas yang baru selesai dilakukan Jumat kemarin, sudah harus direvisi dan dikumpulkan Selasa besok. Berarti waktu pengumpulan untuk revisi tugas tersebut tinggal sehari. Padahal  Aku harus mencari referensi tambahan sesuai masukan dosen tersebut.

Selesai kuliah sesi pertama, Aku bergegas menuju ke perpustakaan. Buku referensi yang diminta dosen bisa aku pinjam di samna. Untuk membeli buku-buku referensi semacam itu memang aku tak mampu.

Uang saku yang diberi oleh orang tua dan dikirimkan tiap bulan, rasa-rasanya hanya cukup untu memenuhi kebutuhan pokok. Kalau dibelikan buku-buku referensi, bakalan habis sebelum waktu pengiriman kembali. Untuk itu perpustkaan menjadi rujukan pokok untuk mencari referensi.

Masih sepi rupanya ruang perpustakaan. Alhamdulillah aku bisa mencarinya dengan lebih tenang. Masih punya waktu lumayan panjang, karena sesi 2 kuliah hari ini masih badha dhuhur nanti.

Sekarang jam masih menunjukkan pukul 10.30 WIB. Aku menuju rak buku yang memajang referensi buku yang dimaksud. Ternyata masih ada buku tersebut berjejer rapi di sana. Aku ambil salah satu buku dan kubaca di meja panjang ruang baca. 

Kubuka laptop dan mengerjakan revisi yang dimaksud dengan menggunakan referensi tersebut. Tidak banyak sebenarnya, namun kalau belum aku selesaikan rasanya masih ada sesuatu yang mengganjal. Alhamdulillah selesai dan siap cetak. Selesai kuliah nanti aku tinggal cetak di rental dan jilid. Selesai sudah revisinya dan besok dikumpulkan. 

Waktu kuliah masih lama. Daripada pulang ke kost dan nanti harus balik lagi, lebih baik menunggu di sini. Akhirnya aku mencari-cari buku lain di perpustkaan yang rapi luas dan nyaman ini. Suasana yang tenang dan belum terlalu banyak mahasiswa lainnya membuatkau bebas bergerak ke sana ke mari. 

Tiba-tiba pandanganku tertumbuk pada sosok seseorang yang sedang membaca di pojok ruangan. Wah rupanya mas Alif sedang asyik membaca buku yang kelihatannya lumayan tebal. Dengan jantung yang berdegup agak kencang, aku berjalan menghampiri tempat duduk mas Alif. Kusapa dia dan dengan mengucapkan salam, 

"Assalamualaikum, Mas Alif, sedang asyik nih"?. " Waalaikumussalam wa rohmatullohi wa barokatuh",  Alhamdulillah, sedang baca-baca saja, Jawabnya sambil menutup buku. " Cari referensi lagi, karena ada materi yang harus ditambahkan pada makalah yang kemarin", jawabku panjang lebar.

Aku cerita sama Dia kalau hari-hari ini tugas-tugasku semakin banyak. Akhir-akhir ini lumayan tersendat. Hampir-hampir tidak selesai, karena aku merasa tugasnya berlebihan.

Mendengar keluhanku tersebut, bukannya menasehati masalah tugas, aku malah ditanya masalah ibadah. "Bagaimana sholatmu, lancar tidak?" tanyanya.

"lancar sih Mas, tiap hari aku kerjakan," jawabku.

"Kamu kerjakan di awal waktu ga, berjamaah tidak?" tanyanya lagi. 'Seringnya tidak sih Mas, kadang-kadang aku kerjakan, sesempatnya, jamaah di mesjid juga jarang". ' Ya, tidak harus jamaah di mesjid, sholatnya akhwat kan lebih baik di rumah, berjamaah dengan sesama akhwat'. 'kalau seperti itu ya memang jarang dilakukan, aku sholatnya masih sesempatnya, bahkan kadang-kadang di akhir waktu'.

"Untuk ibadah lainnya bagaimana?', " Baca Alquran, sholat malam, sholat dhuha, sedekah, rutin tidak ngerjainnya?" tanyanya lagi. "Enggak ga, jarang aku ngerjain yang seperti itu'. Cobalah, berusaha untuk beribadah secara teratur, istilahnya istiqomah, kerjakan secara rutin, mana yang kamu bisa kerjakan, kerjakan dengan baik, rutin, insya allah, Allah akan melancarkan semua urusanmu" Jelasnya lebih lanjut. 

"Ingat janji Allah, barangsiapa yang mengejar akhirat, maka dunia akan mengikutinya".  "Dengan memperbaiki ibadah insya Allah akan lancar urusan tugas-tugasnu juga. Kelihatannya waktu kita semakin sempit, namun ada barokah di dalamnya".

"Terima kasih sekali nasehatnya Mas, semoga aku dimudahkan untuk mengerjakannya". Jawabku. Akhirnya aku berpamitan padanya dengan janji dalam hati untuk memperbaiki ibadahku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun