Aku di Antara Kelemahanku

 Tidak ada manusia yang sempurna, begitu juga diriku. Aku merasa begitu banyak kelemahan, dibanding orang lain. Aku merasa begitu banyak kelebihan yang dimiliki oleh orang lain.

 Mereka ada yang pandai berdagang, ada yang pinter menulis, ada yang tekun, rajin, mengerjakan tugas bisa dengan sempurna dan tepat waktu, ada yang fasih berbicara, ada yang hobi membuat humor dan lain-lain kelebihan yang aku merasa diriku tidak punya.

Bukan aku ingin membanding-mandingkan dan tidak mensyukuri apa yang aku punya, justru dengan mengetahui kelemahan diriku, aku berharap ada sesuatu yang bisa diperbaiki guna menjadi insan yang lebih baik. Untuk  mendapatkan kehidupan yang lebih baik lagi.

Salah satu kelemahan yang aku miliki adalah aku merasa tidak tuntas kalau mengerjakan segala sesuatu. Biasanya sudah aku mulai, tapi tidak juga berakhir. 

Biasanya aku senang memulai sesuatu tapi menghadapi sedikit saja hambatan, maka urusan tersebut aku tinggalkan. Tidak dikerjakan lagi dan akhirnya terbengkalai.

Bukan tidak ada kerugian akibat kelemahanku tersebut. Banyak, banyak sekali akibat yang merugikan yang aku tanggung. Namun setiap kali berbuat sesuatu, ada saja yang membuat aku tidak menuntaskannya.

Kelihatannya tekad berjuangku kurang keras. Kalaupun aku menginginkan sesuatu, biasanya hanya sekedar keinginan, tidak begitu keras upaya untuk mencapainya. Akhirnya keinginan itupun sebatas keinginan, ataupun malah mengkal, bagai buah yang setengah matang. Sudah memulai tapi tidak mengakhirinya.

Entah dengan cara bagaimana aku menutup kekuranganku ini. Motivasi dari dalam diri yang tidak begitu kuat, kadang memerlukan dorongan motivasi dari orang lain. 

Namun tidak selamanya orang tahu apa yang menjadi permasalahan dirku, sehingga mereka juga tidak memberikan motivasi. Hal tersebut karena aku juga tidak begitu suka menceritakannya kepada orang lain.

Beberapa grup media sosial   yang memotivasi untuk melakukan sesuatu juga aku ikuti. Namun sering kali hanya sekedar ikut, baca-baca postingan di grup. Namun apa yang disarankan dalam grup-grup tersebut tidak aku ikuti. 

Postingan grup hanya aku baca tanpa memberikan makna. Namun aku juga tidak keluar dari grup tersebut, karena seringkali ada hal-hal yang aku baca bermanfaat, walau tidak aktif ikut berkomentar atau melakukan apa yang disarankan.