Mohon tunggu...
Pujianti Eka Lestari. J
Pujianti Eka Lestari. J Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa penuh semangat hihi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Benarkah Peran Agama Ternyata Dapat Memperbaiki Kesehatan Mental Kita?

30 Januari 2023   13:50 Diperbarui: 30 Januari 2023   14:12 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 Aspek penting dari kehidupan manusia ialah agama dan spiritualitas. Agama ternyata memiliki manfaat bagi kesehatan kita selain menjadi sarana untuk mengingat Sang Pencipta dan mendekatkan diri kepada-Nya. Tujuan utama agama ialah untuk membina dan menciptakan keberadaan yang sejahtera baik di Dunia maupun di Akhirat dan dengan adanya peraturan dan ketentuan yang ditetapkan agama terlebih dalam agama islam sendiri diantaranya yaitu serangkaian ibadah, norma-norma, nilai-nilai, serta Al-Qur'an dan hadis sebagai rujukan Utama. 

Salah satu akibat taat dalam menjalankan perintah agama adalah orang tersebut akan memperoleh kesehatan jiwa dan mental serta terhindar dari gangguan jiwa negatif. Seseorang yang taat dalam menjalankan perintah agama juga akan memberikan dampak psikis yang menguntungkan bagi orang yang menjalankannya. Secara keseluruhan, agama menempatkan kewajiban kepada manusia untuk menegakkan standar moral dan menahan diri dari berbuat salah, termasuk memiliki masalah kesehatan. 

Masyarakat Indonesia sering digambarkan sebagai masyarakat yang religius karena setiap anggota masyarakat menganut suatu agama atau kepercayaan tertentu dan mengamalkan ajaran tersebut. Sifat ini dituangkan dalam sila pertama Pancasila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa. Menurut para peneliti menunjukkan bahwa orang yang diidentifikasi sebagai religius atau spiritual cenderung makan lebih banyak makanan sehat, lebih banyak berolahraga, dan memiliki kinerja kognitif yang lebih unggul daripada peserta non-religius. Dalam penelitian ini, orang yang religius juga merokok lebih sedikit, yang menurunkan risiko penyakit terkait merokok seperti penyakit paru-paru, penyakit kardiovaskular, dan segala bentuk kanker. 

Umur yang lebih panjang dan kualitas hidup yang lebih tinggi dikaitkan dengan mempertahankan gaya hidup sehat. Ajaran agama juga menawarkan tentang keselamatan di dunia dan diakhirat, seperti halnya dalam ajaran Agama Islam. Emosi keagamaan merupakan hal yang pokok dalam setiap agama, baik itu Islam, Hindu, Kristen, Buddha dan lainnya. Emosi sendiri merupakan dorongan gerakan jiwa yang ada dalam diri individu yang fungsinya untuk menyesuaikan diri pada lingkungan sekitar. Terdapat empat unsur pokok setiap religi atau agama menurut Koentjaraningrat, diantaranya: (a) Emosi keagamaan, (b) Sistem Kepercayaan, (c) Sistem upacara keagamaan, (d) kelompok keagamaan. Dengan begitu, agama memiliki peraturan-peraturan serta ketentuan bagi setiap pemeluknya untuk mencapai kebahagiaan semasa di dunia maupun akhirat. 

 Para ahli kedokteran mulai memahami pada abad ke-19 bahwa ada hubungan antara keadaan psikologis pada manusia dan penyakit, terutama penyakit jantung, yang dapat dipicu oleh gangguan mental dan hidup dalam kekacauan, bahkan di luar kendali. Masalah fisik dapat dipengaruhi oleh hubungan timbal balik ini karena gangguan psikologis atau mental (Somapsikotis), dan adanya gangguan kejiwaan ini juga dapat mengakibatkan penyakit fisik (Psikosomatik). Keberadaan agama adalah yang paling penting dalam situasi ini.Karena tidak ada gangguan jiwa yang ada hubungannya dengan dirawat secara medis, menurut otoritas kedokteran dan medis. Khususnya agama sangat penting dalam hal ini. Kegiatan keagamaan seperti berdoa dan salat rutin adalah pendekatan lain yang efektif untuk mengelola stres. 

Manajemen stres yang efektif membantu melindungi tubuh dari sejumlah penyakit, termasuk tekanan darah tinggi dan penyakit jantung. Para peneliti menemukan bahwa mereka yang beragama biasanya   lebih kuat secara mental dan lebih mampu bertahan dalam melawan masalah dan penyakitnya. Jiwa merupakan unsur manusia yang sifatnya non-materi, namun manifestasi dan fungsinya begitu berkaitan dengan materi. Kesehatan mental juga bisa dikatakan sebagai ilmu yang didalamnya terdapat sitem peraturan-peraturan,prinsipprinsip, dan juga berbagai prosedur dalam upaya mempertinggi atau meningkatkan kesehatan rohani (jiwa). 

Menurut H.C Witherington mengenai kesehatan mental, bahwa orang yang memiliki mental yang sehat dalam dirinya yaitu orang yang dalam hati atau ruhaninya tidak ada sama sekali kegundahan, stres, dan hal buruk lainnya kecuali selalu merasakan perasaan senang, tenang, tentram dan aman. Indikator sehatnya jiwa seseorang sangat perlu diketahui supaya terhindar dari berbagai gangguan kesehatan jiwa yang nantinya juga akan berdampak pada kesehatan fisik. Dengan begitu, mengenai permasalahan kesehatan mental yang nantinya berpengaruh terhadap jiwa seseorang menyangkut prinsip-prinsip serta pengetahuan yang terdapat dalam lapangan biologi, kedokteran, psikologi, serta agama.  

Jiwa merupakan hal yang bersifat materi atau benda, melainkan sebuah sistem perasaan, perilaku, hasil pemikiran, persepsi dan juga berbagai pengaruh lingkungan. Manifestasi dari jiwa itu sendiri yaitu dapat dilihat dari adanya kesadaran, emosi, efek, psikomotor, berfikir, sifat kepribadian dan persepsi. Zakiah Daradjat menjelaskan, ciri utama dari sehatnya mental dan jiwa seseorang yaitu tentramnya batin, hidup tenang, damai dan aman, saling cinta mencintai, dipenuhi kebenaran dan keadilan, menciptakan generasi yang sehat dan terhindar dari gangguan kejiwaan. lmuan muslim yang mengkaji perihal kejiwaan antara lain Ibnu Khaldun, Ibnu Sina, Ibnu Rush, Ibnu Sirrin, Ibnu al-Haytam, Al Farabi, Al Ghazali, dan ilmuan muslim lain yang mengkaji tentang kejiwaan. Ilmuan muslim begitu mempunyai pengaruh/kontribusi besar terhadap bidang kesehatan jiwa yaitu pada abad pertengahan. Dari beberapa tokoh muslim tersebut mengkaji mengenai  pengaruh agama yang diimplementasikan melalui beberapa ibadah seperti halnya sholat, puasa, dzikir,dan kegiatan ibadah lainnya. Tentunya hal tersebut diisi dengan penguatan iman: yaitu sebuah metodologi yang nantinya berimplementasi pada ketentraman, ketenangan, keselarasan dan kesehatan mental. 

Survey juga membuktikan bahwa pada 1.824 pengidap gangguan jiwa ketika menjalani masa proses kesembuhan, dalam hasil penelitian bahwa secara keseluruhan dari pengidap gangguan jiwa 90% penderita mengidentifikasi diri sebagai seseorang yang taat beragama (religius). Dari hasil penelitian tersebut menyatakan bahwasanya baik dari segi agama dan spiritual didalamnya terdapat kekuatan terapeutik dikarenakan secara positif juga berkaitan dengan psychological well being serta adanya penurunan dari gejala gangguan jiwa. Dari hasil survey tersebut sudah jelas bahwa peran agama memiliki peran yang positif dalam upaya merawat kesehatan rohani atau jiwa. 

Dalam hasil penelitian memberikan jawaban dalam mengatasi gangguan jiwa dan memelihara rohani tetap sehat dan normal selain melaksanakan berbagai ibadah yang salah satunya adalah sholat  adalah peran Pondok Pesantren. Hal ini dikarenakan pesantren telah memainkan peran utama yang dipimpin oleh tokoh agama yang kerap kali dijuluki kyai atau ulama dalam memberikan pembinaan, pengobatan, dan penyembuhan yang berdasarkan nilai-nilai islam. Kyai sendiri digambarkan sebagai orang yang alim atau berpengetahuan lebih tentang agama, maka tidak heran jika Kyai mempunyai otoritas dan posisi karena setiap ucapan atau apa yang diucapkan di dengarkan oleh orang. Dengan menerapkan sikap selalu berserah diri terhadap Tuhan akan memberi energi positif dan optimis pada diri seseorang yang nantinya akan memunculkan perasaan tenang, positif, puas, perasaan bahagia, sukses, merasa aman dan juga dicintai. 

Kondisi yang demikian menunjukkan bahwa manusia kembali pada fitahnya yaitu sehat segi jasmani maupun rohani. Dalam agama juga menegaskan dan menganjurkan untuk selalu patuh terhadap perintah agama supaya mendapat kesehatan fisik maupun jiwa. Oleh karenanya manusia dalam usaha memelihara jiwa supaya tetap sehat dan terhindar dari segala macam gangguan diperintah untuk senantiasa berserah diri terhadap Tuhan dan melaksanakan amaliah ibadah yang diperintahkan agamanya masing-masing.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun