Mohon tunggu...
Primanata Dian Isa
Primanata Dian Isa Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Bencoolen Magazine

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Celoteh Murai dan Tawa Tokek

2 November 2012   06:47 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:05 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


'"KISAH DALAM RIMBA'"

Celoteh murai muda di dahan bambu kuning
berkata-kata jika jangrik itu nikmat dan lezat
lalu kicaunya semakin merdu saja
karna jangrik mengelitik di tengorokan murai
sementara ibu murai di ombang ambing angin di pucuk bambu

Tokek tua sesekali tertawa
Kecoa lebih lezat katanya
tubuh tokek tua pun lamban berjalan karna kekenyangan
matanya melotot sambil nyengir
sementara anak tokek harus cari makan sendiri

Dua ekor tupai cengengesan unjuk gigi
Kejar-kejaran di iringi tepuk tangan ranting dan dedaunan
setelah satu tupai mendapati satu diantaranya
tupai nego bagi hasil yang didapat
kerumunan semut merah dapat sisanya

Lebah pekerja mondar mandir kebingungan berkeluh
''mana sari bunga?,mana sari bunga?....susah''...
raja dan ratu sibuk bikin anak
sementara asap di bawah sudah mengepul
madu yang dikumpul kini habis dengan mudah

Murai muda celotehnya tambah ngawur
simpang siur gosip jika tupai kerjanya cuma nganggur
kebanyakan tidur
Tokek tua tiap 10 menit tertawa
cekikikan melihat lebah kembali bekerja

Catatan kaki:
"Yang kenyang tertawa"
"Yang susah tambah susah"

Depok,2 Nov12'
Primanata.D

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun