Mohon tunggu...
Pujakusuma
Pujakusuma Mohon Tunggu... Freelancer - Mari Berbagi

Ojo Dumeh, Tansah Eling Lan Waspodho...

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ramai-ramai Bidik Ganjar

11 Februari 2022   13:02 Diperbarui: 11 Februari 2022   23:19 876
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ganjar memang jadi bulan-bulanan terkait konflik Wadas ini. Ganjar sih biasa-biasa saja. Sudah kebal, katanya. Ya karena hampir tiap hari ia jadi target serangan orang-orang yang tak suka padanya.

Tak hanya dari luar partai, Ganjar bahkan juga diserang oleh kader internal PDIP sendiri. Junimart Girsang, elit PDIP ini meminta Ganjar melakukan klarifikasi dan mencabut pernyataan terkait konflik Wadas. Junimart bahkan ngompori rakyat untuk melaporkan Ganjar ke polisi dengan sangkaan pasal perbuatan tidak menyenangkan.

Tak heran kalau Junimart Girsang menyerang Ganjar seperti itu. Karena memang, banyak elit partai berlogo banteng moncong putih itu yang tak suka pada polah Ganjar. Konflik demi konflik terjadi. Sejak elit partai PDIP berniat mengusung Puan Maharani.

Masih ingat peristiwa tidak diundangnya Ganjar saat acara ulang tahun PDIP pada Mei 2021 lalu? Saat itulah serangan dari internal partai pada Ganjar dimulai. Ganjar dituding hanya sebagai gubernur sosmed. Ia terkenal di media sosial, tapi tak bisa kerja di lapangan. Tuduhan itu muncul dari mulut Puan Maharani, Ketua DPP PDIP sendiri. Meski akhir-akhir ini, Puan juga asyik bermedsos ria. Bahkan katanya sampai bayar buzzer untuk meramaikan setiap postingannya.

Selain Wadas, serangan pada Ganjar hari ini juga semakin masif lagi. Yang paling santer adalah, kembali dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait isu lama. Dugaan korupsi E-KTP. Laporan dilakukan oleh Presidium Poros Nasional Pemberantasan Korupsi (PNPK), Adhie Massardi.

Entah apa yang merasuki Adhie kembali mengangkat isu lama ini. Apalagi, serangan dilakukan tanpa bukti. Hanya terkesan memaksakan dan penuh alibi. Bohong kalau ini murni dari Adhie sendiri. Semua juga menduga, ada pihak yang sengaja menggerakkan.

Toh kasus E-KTP sudah selesai, dengan ditahannya pihak-pihak yang lalai. Nama Ganjar Pranowo yang dulu memang santer disebut-sebut terlibat, sudah terbukti hanya tuduhan tak kuat. Sejumlah saksi kunci mengatakan, Ganjar memang tak menerima aliran uang. Ia bersih dari semua tuduhan. Makanya aneh kalau isu ini diangkat kembali.

Apasih kesalahan Ganjar sehingga jadi target serangan?

Mungkin ini pertanyaan banyak orang saat ini. Saya katakan, kesalahan Ganjar hanya satu. Dia selalu ada di tiga besar survei calon presiden.

Disadari atau tidak, orang ramai-ramai menyerang Ganjar setelah elektabilitas Ganjar melejit sebagai capres 2024. Nama Ganjar mulai melejit, usai sejumlah lembaga survei menetapkan Ganjar sebagai capres potensial. Dari waktu ke waktu, elektabilitas Ganjar selalu meningkat.

Survei Charta Politika menunjukkan, elektabilitas Ganjar berada di posisi atas pada Desember 2021 dengan capaian 25,8 persen. Hasil lain disampaikan Saiful Mujani Research and Consulting (SRMC), yang menempatkan Ganjar di urutan kedua dengan capaian 19,2 persen. Selisih kecil dari Prabowo Subianto yang hanya 19,7 persen. Sementara survei Litbang Kompas periode Oktober 2021 mendudukkan Ganjar dan Prabowo sejajar di peringkat pertama dengan elektabilitas 13,9 persen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun