Mohon tunggu...
Pujakusuma
Pujakusuma Mohon Tunggu... Freelancer - Mari Berbagi

Ojo Dumeh, Tansah Eling Lan Waspodho...

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ramai-ramai Bidik Ganjar

11 Februari 2022   13:02 Diperbarui: 11 Februari 2022   23:19 876
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Konflik Wadas bukan lagi murni soal isu lingkungan. Isunya bergulir liar, dan digoreng untuk kepentingan politik pihak tertentu. Targetnya jelas. Membunuh karakter dan menurunkan elektabilitas Ganjar Pranowo.

Yah, Ganjar kembali jadi target serangan dalam konflik Wadas ini. Setiap gerakan, ucapan dan langkahnya jadi sorotan. Salah sedikit saja, ia dibantai habis-habisan. Tidak salah pun, akan dicari celah kesalahannya.

Saat konflik Wadas terjadi, semua menyalahkan Ganjar. Seolah hanya Ganjar yang paling bertanggungjawab atas peristiwa ini. Padahal proyek itu punya pemerintah pusat, tapi kenapa Ganjar yang diserang? Ketika terjadi konflik antar warga, Ganjar yang disalahkan. Ketika warga ditangkap polisi, dipukuli dan ditahan, Ganjar pula yang jadi sasaran.

Kenapa semua kesalahan ditimpakan pada Ganjar seorang? Padahal yang benturan dengan warga itu polisi, yang nangkap warga juga polisi. Dan jangan lupa, Purworejo itu punya bupati. Pimpinan daerah yang harusnya juga ikut andil dalam konflik ini.

Meski bukan murni kesalahannya, tapi Ganjar tetap berjiwa kesatria. Ia datang langsung ke Wadas, meminta maaf dan menyatakan diri bertanggungjawab. Ia minta warga yang ditahan untuk dibebaskan. Berharap kondisi kembali tenang. Tapi lagi-lagi, ia tetap diserang. Kata mereka, Ganjar hanya pencitraan.

Makanya saya bilang, isu Wadas jadi ajang sejumlah elit untuk ramai-ramai menyerang Ganjar. Yang nyerang juga orang itu-itu saja. Orang yang sejak dulu benci Ganjar.

Rizal Ramli misalnya. Saat konflik Wadas ini, ia menuduh Ganjar lebih pro investor daripada rakyat. Belum jadi presiden sudah begini sikapnya, apalagi sudah jadi? Begitu katanya.

Pernyataan tak kalah pedas juga dilontarkan Rocky Gerung. Rocky mengatakan, Ganjar doyan rusak lingkungan dan tak pro rakyat. Ganjar itu politikus dungu, yang hanya akan jadi bahan tertawaan banyak orang. Rocky sebut Ganjar hanya berambisi nyalon presiden, tapi tak becus dalam urusan etika lingkungan.

Pedes memang. Tapi serangan Rizal Ramli dan Rocky Gerung itu tak lebih dari framing belaka. Tujuannya ya jelas, menjatuhkan citra Ganjar.

Sekarang pro investor bagaimana, wong pembangunan Bendungan Bener itu proyek strategis nasional kok. Yang punya gawe itu negara, Ganjar hanya ketempatan saja. Tidak paham etika lingkungan bagaimana, wong Mahkamah Agung sudah menyatakan tidak ada pelanggaran dalam proses perencanaan proyek itu kok. Kalau terbukti merusak lingkungan, tentu Hakim PTUN dan Hakim Agung akan memenangkan gugatan warga terkait proyek itu, bukan?

Ada juga para elit Partai Demokrat yang kompak menyerang Ganjar secara membabi buta. Ada Hinca Panjaitan, Yan Harahap sampai Herzaky Mahendra. Entah mereka lupa atau sengaja tutup mata. Bahwa Bupati Purworejo, orang yang paling bertanggungjawab terhadap konflik Wadas adalah kader Demokrat sendiri. Akhirnya, Demokrat justru yang kena bully. Kasihan sekali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun