Mohon tunggu...
Puja Nor Fajariyah
Puja Nor Fajariyah Mohon Tunggu... Penulis - Lecturer Assistant, Early Childhood Enthusiast

Kia Ora! Find me on ig @puja.nf

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tentang Seksisme, Ketika Pola Pikir Terkotak oleh Gender

20 Mei 2021   19:38 Diperbarui: 20 Mei 2021   19:40 798
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Seksisme di Masyarakat

"Jadilah manusia yang manusia. Berpikir ganda sebelum bicara, dahulukan rasa jangan kata"-Puja Nor Fajariyah

Terakhir kali aku menulis keresahan dari temanku adalah sekitar satu pekan yang lalu. Dan, kali ini aku ingin menuliskan hal yang sama. Suatu hal yang berawal dari apa yang terjadi pada orang terdekatku dan ingin aku jawab melalui tulisan dengan harapan kalau kamu berada di kondisi yang sama dengan temanku, tulisan ini dapat memberikan manfaat kepadamu juga sebagai pembaca. 

Well, kali ini aku ingin membahas mengenai suatu hal yang menurut aku memang sudah begitu mengakar dalam kebudayaan masyarakat saat ini, yaitu seksisme. So, kalau kamu penasaran mengenai tulisanku kali ini, aku harap kamu membaca tulisan ini hingga selesai. 

Ceritanya begini, temanku bercerita mengenai orangtuanya yang begitu membeda-bedakan antara ia dan kakaknya. Oh iya, temanku ini perempuan, kakaknya laki-laki. 

Tidak hanya sekali sua kali, orangtuanya ini selalu saja merasa bahwa kakaknya harus diperlakukan lebih spesial dari pada ia. Entah itu dalam hal pendidikan, kebutuhan hingga kasih sayang. 

Tentu saja, temanku ini bukan tipe orang yang diam, dia sudah pernah bertanya pada orang tuanya mengapa ia diperlakukan berbeda. Dan jawaban dari orangtuanya adalah,

 "Ya wajar laki-laki kan butuh lebih banyak kebutuhan. Ia nantinya bakal jadi kepala keluarga, jadi harus difasilitasi biar sukses. Kalau perempuan kan nanti ngikut ke suaminya, kamu juga nanti perempuan mau sekolah tinggi-tinggi pasti baliknya ya ke dapur."

Aku coba membayangkan bagaimana perasaan temanku ketika kalimat tadi keluar langsung dari mulut orang tuanya dan ditujukan padanya. Aku saja, yang mendengar melalui dia berasa betapa sakitnya. 

Aku juga yakin, hal ini tidak hanya ada pada pemikiran orang tua temanku ini saja. Pasti, ada banyak orang tua lain di luar sana yang memiliki pemikiran yang sama. 

Lebih parahnya lagi, sebenarnya pemikiran seperti ini bukan tidak dibiasakan dari lama, namun memang sudah dipupuk sejak dini. Seksisme yang terjadi di masyarakat saat ini memang ada akarnya. Itulah mengapa, aku ingin membahasnya sekarang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun