Mohon tunggu...
Puja Nor Fajariyah
Puja Nor Fajariyah Mohon Tunggu... Penulis - Lecturer Assistant, Early Childhood Enthusiast

Kia Ora! Find me on ig @puja.nf

Selanjutnya

Tutup

Gadget Artikel Utama

Victim Blaming, Sikap Netizen Maha Benar yang Sama Sekali Gak Penting

14 Mei 2021   18:58 Diperbarui: 17 Mei 2021   02:15 1806
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pelecehan. (sumber: Shutterstock via kompas.com)

Di Indonesia sendiri, victim blaming ini merupakan salah satu hal yang kerap terjadi. Sudah berapa banyak kasus dimana sebenarnya yang bermasalah hanya dua orang, tapi satu negara ikut menghujat, memviralkan bahkan membuat mental si korban benar-benar terserang? 

Hal ini tentu saja erat kaitannya dengan nilai budaya serta moral di Indonesia yang seringkali keliru dalam penerapannya. Ini lekat dengan sikap netizen maha benar yang sebenarnya sama sekali gak penting.

Dan benar saja, nilai-nilai tadi tak seharusnya menjadi dasar atas sebuah perundungan terutama terhadap korban dari peristiwa yang tidak mengenakkan tadi. 

Oleh karena itu, memang diperlukan kesadaran serta edukasi lebih masif mengenai victim blaming ini sendiri. Fakta dimana, dibalik parahnya efek playing victim, ada victim blaming yang tak kalah besar impact-nya pada kesehatan mental seseorang. 

Ada banyak sekali kok cara agar kamu tidak menjadi satu dari sekian banyak orang yang terbiasa melakukan victim blaming ini baik secara sadar maupun tidak. Adapun cara-cara yang bisa diri kamu lakukan adalah diantaranya

Pertama, fokuslah pada hal penting ketika mendengar atau berhadapan dengan peristiwa atau kasus yang tak mengenakkan. 

Kedua, memberikan waktu kepada korban untuk terbuka dan menceritakan masalahnya.

Dengan memberikan ruang seperti itu, kita telah memastikan hak-hak yang seharusnya dimiliki oleh korban. 

Apalagi kalau kasusnya berhubungan dengan hukum, kita yang awam jangan terlalu ikut campur mengenai apa yang sedang terjadi. Cukuplah agar pihak berwajib yang menangani. Kita tidak memiliki hak untuk ikut menghakimi.

Ketiga, jangan kaitkan peristiwa yang tengah terjadi dengan emosi pribadi.

Pastikan kamu telah memiliki informasi dari berbagai sisi serta dahulukan logika ketika hendak menilai atau bahkan menghakimi. Hal ini berlaku baik untuk korban atau si pelaku itu sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun