Mohon tunggu...
Puja Nor Fajariyah
Puja Nor Fajariyah Mohon Tunggu... Penulis - Lecturer Assistant, Early Childhood Enthusiast

Kia Ora! Find me on ig @puja.nf

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Personal Boundaries, Batasan Manis Kunci Hubungan Berjalan Harmonis

12 Mei 2021   19:08 Diperbarui: 13 Mei 2021   15:36 1931
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hubungan antar dua orang. Sumber: mindbodygreen.com

Aku menyesali  hal yang terjadi tadi dan merasakan betapa pentingnya mengkomunikasikan personal boundaries kita di setiap awal berhubungan dengan orang lain terutama kita memiliki kemungkinan untuk akan sering bertemu dengannya dalam kurun waktu yang cukup lama. Adanya hal ini juga bisa menentukan apakah mereka merasa dapat menjatuhkan dirimu, mengolok-olokmu, atau memanfaatkan kebaikan darimu.

Personal boundaries ini sendiri terdiri atas beberapa macam dan memang perlu untuk kamu mengetahuinya. Adapun macam-macamnya adalah sebagai berikut

Pertama, Material boundaries
Batasan ini menentukan apa yang diri kita perbolehkan untuk memberi atau pinjamkan ke orang lain seperti uang, mobil, pakaian, buku, makanan, dan lain sebagainya. Jujur ketika berada di Ma'had di tahun pertama perkuliahan, material boundaries ini benar-benar kita terapkan dan hubungan sekamar selama kurang lebih satu tahun tidak pernah ada masalah mengenai perdebatan akan material masing-masing. 

Mempermasalahkan material bukan lantas mengindikasikan bahwa kita materialistis, namun ini merupakan upaya antisipasi ketika suatu saat ternyata ada permasalahan dalam hubungan dan yang diungkit adalah terkait material. Suatu hal yang sebenarnya tidak jelas sama sekali sejak awal menjalin hubungan namun justru diperdebatkan.

Kedua, Physical boundaries
Kalau yang ini berkaitan dengan ruang pribadi, privasi, dan tubuh kita. Contohnya, kepada siapa dan kapan kita memutuskan untuk bersalaman atau berpelukan. Bagaimana kita merasa ketika orang lain memutar musik yang keras, atau ketika seseorang mengirimkan sesuatu hal yang tidak pantas kepada kita. Pada intinya, yang bersinggungan langsung dengan fisik seseorang. Berhubungan fisik ini bukan lantas harus bersentuhan fisik secara langsung loh ya. Paham maksudku bukan?

Ketiga, Emotional boundaries
Kalau yang satu ini adalah perihal membedakan pemisahan emosi dan tanggung jawab kita dari orang lain, seperti garis bayangan yang memisahkan kita dengan orang lain. Batasan yang sehat mencegah kita untuk memberikan nasihat, menyalahkan orang lain, atau menerima disalahkan. Batasan ini juga menjaga kita dari perasaan bersalah atas perasaan negatif atau masalah orang lain dan menjaga kita dari pendapat personal orang lain terhadap kita. 

Batasan emosi yang sehat membutuhkan batasan internal yang jelas, mengetahui perasaan kita sendiri dan tanggung jawab kita kepada diri kita dan orang lain. Tentu saja, kamu tidak suka atau merasa risih bukan ketika memiliki masalah eh tiba-tiba ada orang yang sok dekat dan sok menggurui padahal sama sekali tidak tahu apa yang kita alami?

Keempat, Sexual boundaries
Mengenai hal ini biasanya terjadi dalam hubungan suami istri. Meskipun tabu, ada baiknya seorang istri atau suami mengemukakan di awal pernikahan mengenai batasan ketika keduanya hendak berhubungan seksual. Bukan tanpa alasan, tapi hal ini dilakukan demi menjaga tingkat kenyamanan kita terhadap sentuhan dan aktivitas seksual yang diberikan oleh pasangan atau orang lain.

Terakhir, Spiritual boundaries
Adapun yang terakhir ini berhubungan dengan kepercayaan kita dan bagaimana kita terkoneksi dengan Tuhan atau dengan yang memiliki kekuatan yang lebih tinggi.  Maksudnya adalah misalnya kita memiliki teman atau pasangan yang berbeda keyakinan dengan kita. Maka, kita perlu untuk menjelaskan mengenai batasan-batasan apa saja yang perlu untuk teman atau pasangan kita ketahui berkaitan dengan batasan spiritual ini sendiri.

Nah, itu dia sedikit ulasanku mengenai personal boundaries atau batasan pribadi yang perlu untuk kamu ketahui dan mulai lakukan kalau ternyata selama ini kamu belum menerapkannya. Jangan sampai, karena lupa memberikan batasan, terjadi hal-hal kelewat batas yang justru membuat kamu tidak nyaman atau bahkan merasa dibahayakan. 

Jangan sampai rumahmu yang aman dan nyaman menjadi tak nyaman hanya karena ada hal atau orang asing yang menerobos masuk tanpa pamitan atau karena ketidaktahuan. Mari bangun personal boundaries agar hubunganmu dengan orang lain berjalan harmonis. Semoga tulisan ini bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun