Mohon tunggu...
Puja Nor Fajariyah
Puja Nor Fajariyah Mohon Tunggu... Penulis - Lecturer Assistant, Early Childhood Enthusiast

Kia Ora! Find me on ig @puja.nf

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Artikel Utama

"The Nova Effect", Apakah Kita Ditakdirkan Bernasib Buruk?

4 Desember 2020   00:38 Diperbarui: 7 Desember 2020   21:56 2138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi | Foto oleh John Zook dari Pexels

Pada suatu hari ketika Erick mengendarai mobil untuk mengajak Vanessa untuk kencan, ia mengalami kecelakaan dan diminta oleh dokter untuk melaksanakan CT-Scan untuk mengecek cedera di bagian kepala. Dan ketika hasil CT-Scannya keluar, dokternya mengatakan kepada Erick,

 "Kamu mau mendengar kabar baik atau kabar buruk terlebih dahulu?" 

Setelah berpikir keras, Erick memutuskan untuk mendengar kabar baik terlebih dahulu. Dan, dokter mengatakan bahwa telah ditemukan tumor di otak Erick dan kabar baiknya ya telah ditemukan tumor di otak Erick.

Kenapa hal itu menjadi kabar baik bukan kabar buruk? Dokter menjawab kalau tumornya belum ganas, dan bisa disembuhkan dengan operasi. Beberapa hari setelahnya, operasi pengangkatan tumor berhasil dilakukan dan Erick jadinya sehat. Nah, kita berbicara mengenai nasib tadi, hal apa sih yang bisa kita ambil?

The Nova Effect ini mengingatkan kita bahwa sering kali hal yang kita anggap nasib buruk adalah nasib baik gitu, begitu pula sebaliknya. Sesuatu yang kita anggap baik, itu buruk buat kita. Sederhananya, memang susah untuk menentukan nasib kita itu baik atau buruk. 

Siapa yang tahu kan, bahwa dari kehilangan Nova anjingnya, Erick bisa bertemu dengan jodohnya. Dari ketemu Vanessa juga Erick jadi kecelakaan. Tapi dari kecelakaan, Erick bisa mencegah tumornya bisa menjadi ganas. Siapa tau apa yang selanjutnya akan terjadi? Ya gak ada yang tahu. Wallaahu A'lam ya, hanya Allah yang tahu.

Pandangan mengenai ini sebenarnya sama dengan pandangan seorang filsuf  yaitu Alan Watts. Menurut Watts, seluruh apa yang terjadi di alam semesta adalah integrasi dari proses-proses yang kompleks banget. Kompleksitasnya itu begitu tinggi dan kita tidak bisa mengetahui sesuatu buruk atau baik. 

Kita tidak akan mengetahui apa yang suatu saat nanti akan terjadi, konsekuensi apa yang akan terjadi, alias kita tidak akan pernah tahu takdir akan membawa kita kemana mau itu baik atau sebaliknya. 

Ironisnya memang banyak gitu kan, dari kita yang menyesali takdir kita. Seperti kita tidak lolos ini, kita gagal itu, kita dijahatin lah. Nah, sebenarnya The Nova Effect ini sering kali terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari. 

Nasib buruk apa sih yang baru kamu alami? Apakah kamu baru gagal melakukan sesuatu? Apakah kamu baru dipermalukan oleh seseorang? Atau apapun yang baru terjadi dan kamu anggap itu adalah hal yang buruk atau negatif buat kamu?

Bisa jadi kegagalan, keburukan, atau hal negatif yang baru terjadi dan kamu rasakan itu adalah awal dari hal baik yang akan datang dan terjadi kepadamu selanjutnya dimana akan membuat kamu merasa bahagia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun