Mohon tunggu...
Puja Nor Fajariyah
Puja Nor Fajariyah Mohon Tunggu... Penulis - Lecturer Assistant, Early Childhood Enthusiast

Kia Ora! Find me on ig @puja.nf

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Artikel Utama

Body Positivity, No More Insecure dengan Tubuh Sendiri

12 November 2020   07:12 Diperbarui: 13 November 2020   22:30 695
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Foto oleh Min An dari Pexels

Tapi, nantinya makanan yang sudah dimakan tersebut, bakal dimuntahin lagi. Itulah mengapa, penderita Bulimia berat badannya itu enggak super low, seperti penderita Anorexia Nervosa. Bahkan, ada beberapa diantaranya yang masuk di kategori overweight. Gimana? Seram ga sih? 

Dan yang lebih seramnya lagi, dua gangguan makan ini sama-sama membahayakan tubuhm seperti menurunnya sistem imun karena kurang gizi, penyakit lambung, penyakit jantung koroner, kerusakan hati, dan yang terburuknya adalah kematian. Terus, kedua gangguan ini lebih sering kejadian sama perempuan. 

Tepatnya, 90 persen gangguan makan terjadi pada perempuan dan prevalensi pada perempuan terjadi sekitar 1 hingga 2 persen dari populasi manusia di dunia. Bukan cuma itu aja, ternyata perempuan-perempuan juga yang lebih sering mengalami body dissatisfaction.

Menurut studi yang dilakukan oleh Beck, tubuh wanita sering dianggap sebagai objek untuk dinilai dan dievaluasi oleh orang lain, terutama oleh laki-laki. 

Karena itu, perempuan belajar kalau harga diri mereka itu terletak pada penampilan mereka doang. Tapi jangan salah, kamu yang laki-laki bukan berarti aman dengan tidak akan mengalami body dissatisfaction dan bahayanya. 

Dalam penelitiannya, Bergeon dan Tylka membuktikan kalau pria juga bisa mengalami body dissatisfaction. Mereka berpikir kalau tubuh mereka itu tidak memenuhi standar ideal masyarakat yaitu  tinggi dan berotot.

Pada laki-laki, gangguan yang menyerang dikenal sebagai Muscle Dysmorphic Disorder. 

Muscle Dysmorphic yang lebih dikenal dengan MD ini adalah gangguan body image pada pria dimana pria terus-terus berpikir kalau tubuh mereka tidak cukup ramping dan berotot. 

Nah, terkait bahasan sebelumnya mengenai body dissatisfaction, aku ingin mengatakan bahwa penting banget untuk kita memiliki positive body image atau yang lebih sering disebut sebagai body positivity.

Kebalikan dari Body Dissatisfaction, orang yang memiliki Body Positivity  lebih menghargai keindahan dan keunikan tubuh mereka. Mereka fokus pada hal-hal baik yang ada pada tubuh mereka dan mereka meminimalkan fokus pada ketidaksempurnaan. Lantas, bagaimana caranya agar memiliki Body Positivity? 

Aku ada beberapa saran yang aku rangkum dalam artikel yang ditulis oleh National Eating Disorder Association. Kamu juga bisa mengunjungi websitenya di nationaleatingdisorders.org kalau penasaran dengan hal-hal lain seputar eating disorders, membaca artikel dan tips-tips seputar body positivity atau ikut membantu mereka menyembuhkan orang-orang yang terkena eating disorders dengan cara donasi. Semoga saja, saran-saran yang aku bagikan ini bisa membantu kamu untuk meningkatkan positive body image kamu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun