Mengapa Film Horor Seru untuk Ditonton?

"Kenapa harus horor?"

Jujur saja aku tidak habis pikir dengan teman-temanku yang suka sekali menonton film horor dari mulai yang hantu-hantuan, monster-monsteran hingga darah-darahan. Padahal nih ya jujur saja,  saat mereka melihat adegan seram, aku lihat temanku juga ketakutan setengah mati. Kalau enggak teriak, ya bersembunyi mengintip dibalik bantal. 

Sebenarnya, pertanyaan mengenai hal ini sudah lama singgah di dalam otakku, tapi aku sendiri enggan menggali alasan ilmiahnya secara lebih mendalam. Aku ingin saja membahas mengenai hal ini sebab kompasiana mengajak kompasianer untuk mengisi waktu liburan di rumah dengan menonton film horor.

Meskipun, satu dua kali tentu pernah menonton film horor, tentu saja aku menonton bukan karena murni ingin, tapi biasanya terjebak sebab dipaksa menonton oleh teman-temanku sendiri,

"Yah elah, jangan penakut dong Puj, masa cemen sama film aja takut,"

Iya biasanya ejekan itu yang aku terima. Mau tidak mau dong, untuk mempertahankan harga diri, aku menonton juga pada akhirnya. Namun biasanya aku akan menyesal telah tergoda untuk menonton, sebab adegan di tiap scene yang aku tonton aku ingat hingga di dunia nyata. 

Aku yang biasanya berani di ke kamar mandi sendirian, menjadi minta ditemani teman. Yang paling tidak aku suka, kadang sampai terbawa mimpi. Duh, derita menjadi anak audiovisual, dimana apa-apa saja yang di tonton dan di dengar langsung tertanam di otak dan ingatannya lama sekali hilang.

Karena aku bukan penikmat film horor, maka untuk menjawab rasa penasaranku, aku bertanya kepada beberapa teman yang aku ketahui mereka adalah kolektor dan penyuka film horor dan sekawanannya, seperti film thriller dan misteri. 

Aku rangkum saja beberapa alasan dari temanku, yaitu kebanyakan dari mereka menyukai film horor karena menantang, bikin penasaran, tidak tertebak, melatih keberanian, dan mengajak penontonnya ikut berpikir. Iya, lima alasan tadi yang mendasari beberapa temanku mengapa kemudian menyukai film horor.

Dan pas sekali, karena kemarin juga libur, aku mengisi waktu kosong dengan membaca buku perihal tipe-tipe kepribadian manusia. Dari sini, aku kembali menduga-duga, jangan-jangan temanku yang menyukai film-film tadi adalah seseorang dengan kepribadian tipe-T.