Mohon tunggu...
Puja Nor Fajariyah
Puja Nor Fajariyah Mohon Tunggu... Penulis - Lecturer Assistant, Early Childhood Enthusiast

Kia Ora! Find me on ig @puja.nf

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Anak Bertemperamen Tinggi, bagaimana Cara Penanganannya?

16 Februari 2019   08:09 Diperbarui: 18 Februari 2019   12:34 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : ra2eje.com

Anak usia dini adalah fase manusia dimana pengelolaan emosi dalam dirinya masih belum terkontrol. Sikap egosentris yang masih melekat kemudian menjadi pemicu kenapa anak usia dini sering kali bertindak yang menurut kita adalah menjengkelkan ketika menghadapinya. para orang tua serta guru terkadang kesulitan dalam menghadapi kondisi anak usia dini yang sedang berada di fase emosi marah atau kesal terhadap sesuatu.    

Emosi dan temperamen adalah dua hal yang seringkali kita dengar namun masih banyak yang kurang paham akan kedua hal tersebut. Menurut Hurlock, emosi adalah ungkapan perasaan yang tidak ada batasnya yang mana macamnya pula beragam, seperti emosi marah, bahagia, kesal, takut dan emosi lainnya yang mana pada setiap emosi memiliki pengungkapan emosi yang berbeda. 

Berbeda dengan temperamen. Temperamen menurut Freud sendiri adalah sesuatu yang sifatnya bawaan, menetap sepanjang waktu dan situasi, terpolakan dalam neurophsychological dan bersifat menurun. Secara sederhananya adalah, temperamen yang dibawa sejak lahir mempengaruhi dalam pembentukan pola emosi manusia terkhusus pada masa anak usia dini.

Menurut Chess dan Thomas, temperamen pada anak usia dini ada 3 macam yaitu anak bertemperamen rendah, anak bertemperamen sedang dan anak bertemperamen tinggi. 

Salah satu ciri dari anak yang bertemperamen tinggi adalah anak seringkali berteriak dengan keras, seringkali curiga terhadap sesuatu atau pada intinya anak dengan temperamen tinggi selalu dikelilingi oleh sikap dan perasaan negatif dalam dirinya. Melihat situasi ini kemudian timbul pertanyaan baru yaitu Bagaimana penanganan anak usia dini yang memiliki temperamen seperti itu?

Anak bertemperamen tinggi yang pada umumnya terbentuk karena sikap orang tua yang salah seperti halnya tidak menepati janji, cemburu terhadap sesuatu, dipaksa untuk melakukan sesuatu, dan apa yang yang ia harapkan tidak terwujud sebagaimana mestinya. Dan karena hal ini kemudian dibutuhkan sikap atau penanganan yang tepat dari orang tua juga. 

Penanganan anak yang memiliki temperamen tinggi adalah yang Pertama, senantiasa bersikap santai. Hal ini dimaksudkan seperti halnya pepatah, api akan padam apabila kita membalasnya dengan air.jangan sekalipun memberikan ancaman kepada anak yang memiliki temperamen tinggi karena hal tersebut sudah jelas-jelas sangat tidak tepat.  

Yang Kedua adalah berbicara dengan ungkapan yang positif sambil melihat ke mata sang anak. Penanganan seperti ini lebih cepat masuk kepada sang anak dan pada akhirnya emosi anak akan menurun perlahan sampai pada akhirnya anak kembali mampu teratasi emosinya. 

Ketiga, hindari menasehati anak dan bersikap tegaslah sebagai orang tua terhadap anak, hal ini dimaksudkan ketika anak sedang pada posisi tidak terkontrol maka jangan sekalipun menasehati sang anak, menasehati beda dengan memberikan kalimat positif. 

Apabila pemberian kalimat positif dimaksudkan adalah langsung memberikan solusi akan keadaan yang membuat emosi anak tersebut naik sedangkan pemberian nasehat lebih kepada seolah-olah kita menyudutkan si anak terhadap sikap yang ia lakukan. 

Nah ketika sang anak tetap tak bisa diatur, pada langkah akhir sebagai orang tua harus mampu bersikap tegas agar nantinya citra anak terhadap kita tidak hilang, bersikap tegas disinini salah satunya adalah langsung memberikan batasan terhadap sang anak terhadap apa yang ia lakukan contohnya ketika sang anak sudah menangis selama 1 jam namun emosinya masih belum turun, maka orang tua dapat menerapkan perkataan " kamu pasti kesal karena ibu lupa membelikan mainan yang kamu pesan tadi pagi sebelum ibu ke pasar, sekarang menangislah, ibu hitung sampai 10 dan setelah angka 10 kamu harus berhenti menangis "

Temperamen yang tinggi memang merupakan sesuatu yang menjadi masalah bagi orang tua atau guru karena cenderung mengarah terhadap keadaan negatif. Namun, bukan berarti hal tersebut tidak dapat diatasi. Memang membutuhkan penanganan khusus terhadap keadaan tersebut. Barangkali  beberapa tips pada artikel ini dapat menjadi sedikit referensi bagi para orang tua atau tenaga pendidik di masa sekarang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun