Mohon tunggu...
Puja Mandela
Puja Mandela Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis di apahabar.com

Pria biasa, lulusan pesantren kilat, penggemar singkong goreng, tempe goreng, bakso,fans garis miring The Beatles, Iwan Fals, Queen, musik rock 60s, 70s.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bau Mulut Berpotensi Memecah Belah Bangsa

14 Juni 2017   16:38 Diperbarui: 14 Juni 2017   16:47 402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto : dkwatuna.com

Jika tidak dikelola dengan baik, bau mulut akan membuat teman, kerabat, saudara, atau tetangga Anda terganggu. Oleh karena itu, setiap makhluk yang mulutnya berbau berpotensi mengganggu ketertiban umum. Bahkan, jika tidak dihilangkan sedini mungkin, bau mulut yang menyengat akan menyebabkan terganggunya hubungan rumah tangga. Menurut lembaga survei yang tidak kredibel, tidak sedikit pasangan yang baru menikah menggugat cerai suami atau istrinya karena persoalan bau mulut ini.

Beberapa faktor yang dapat memicu bau mulut yakni karena mengonsumsi makanan seperti jengkol, pete, atau durian. Selain itu, ada beberapa makanan yang ternyata juga memicu bau mulut seperti daging merah, makanan berserat, junk food, susu, dan permen mint. Kalau Anda suka mengonsumsi bawang putih, sebaiknya juga tidak dikonsumsi secara berlebihan. Memang, mengonsumsi bawang putih sangat baik untuk kesehatan. Tetapi, jika dikonsumsi berlebihan, bawang putih juga akan menyebabkan mulut Anda berbau sangat menyengat. Bahkan, gerombolan dhemit pun pasti pingsan jika menciumnya.

Beberapa orang sering tidak menyadari bahwa mengonsumsi minuman bersoda juga dapat memicu bau mulut. Meski prosesnya tidak secepat seperti saat mengonsumsi jengkol atau pete, namun Anda pasti sadar betapa baunya sendawa orang yang baru mengonsumsi minuman bersoda ini. Namun, menurut kawan saya bau sendawa orang yang mengonsumsi minuman bersoda tidak sedahsyat bau sendawa orang yang baru makan buah durian. Kalau Anda tidak percaya silahkan dibuktikan sendiri. 

Idealnya, setelah mengonsumsi makanan yang dapat menyebabkan bau mulut Anda harus segera membersihkannya. Misalnya dengan cara berkumur menggunakan obat kumur yang sudah mendapat label halal dari Majelis Ulama Indonesia. Yang penting, Anda jangan berkumur menggunakan rinso atau sunlight. Jangan pula menyikat gigi menggunakan sikat WC. Ini juga tidak dianjurkan oleh dokter manapun di dunia ini.

Faktor lain yang menyebabkan bau mulut adalah karena terlalu banyak membicarakan orang lain atau dalam bahasa gaulnya terlalu banyak ngomongin orang. Dalam konteks ini, pembicaraan yang dimaksud tentu saja yang bernada negatif, cenderung menyalahkan orang lain, bahkan merendahkan orang yang secara ekonomi berada jauh di bawah kita. Seorang pejabat yang mendapat jabatan baru, kemudian ia mencibir pejabat lain yang sedang non job atau tidak punya jabatan juga berpotensi memiliki mulut yang bau. Begitu pun dengan seseorang yang selalu mencibir tetangganya sendiri karena misalnya si tetangga selalu bertengkar dengan istri atau suaminya. 

Dari perspektif agama, membicarakan orang lain disebut ghibah. Dalam hadits disebutkan bahwa perbuatan ghibah sama halnya dengan memakan bangkai saudaranya sendiri. Ini juga disampaikan kembali oleh Raja Dangdut kita, Rhoma Irama, yang pada 1982 menulis lagu berjudul Ghibah. Di dalam lagu ini, Rhoma Irama menulis, "Mengapa kau suka membukakan aib sesama | Kesana kemari kau cerita keburukannya | Semut yang diseberang lautan jelas kelihatan | Tapi gajah dipelupuk mata tiada kelihatan". Kemudian lirik berikutnya, "Janganlah kau sibuk mencari kelemahan orang | Periksa dirimu masih ada kah kekurangan | Semut yang diseberang lautan jelas kelihatan | Tapi gajah dipelupuk mata tiada kelihatan." Bagi saya Ghibah adalah salah satu lagu terbaik yang pernah ditulis oleh sang Raja Dangdut. Kalau Anda mengaku pecinta musik, tetapi tidak pernah mendengar lagu ini, saya yakin Anda akan masuk neraka. Heu...

Bau mulut memang berbahaya. Oleh karena itu, untung menghindari bau mulut, selain harus mengatur pola makan, banyak mengonsumsi air putih, kita juga tidak boleh terlalu banyak ngomongin orang. Jika tidak, bau mulut tentu berpotensi dapat memecah belah kesatuan dan persatuan bangsa. Dan ini sama saja akan merusak kebhinekaan kita.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun