Mohon tunggu...
Puja Mandela
Puja Mandela Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis di apahabar.com

Pria biasa, lulusan pesantren kilat, penggemar singkong goreng, tempe goreng, bakso,fans garis miring The Beatles, Iwan Fals, Queen, musik rock 60s, 70s.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menulislah Kalau Ada Duitnya

4 September 2019   06:07 Diperbarui: 4 September 2019   06:43 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto : Liputan6.com

Jadi, jangan bermimpi daerah kita akan dikenal secara nasional, bahkan internasional jika menulis tidak dijadikan sebagai budaya seperti saat agama Islam mencapai masa keemasannya. Menulislah. Catatlah apa saja yang ada di sekitar kita, baik mencatat peristiwa, kebudayaan, atau pemikiran. Idealnya begitu.

Namun, siapa yang bisa memberikan kesadaran kepada setiap orang bahwa menulis itu penting? Siapa yang bisa memaksa mereka? Tak ada. Kita juga tak boleh memaksa siapapun. Bukankah untuk urusan agama saja tak boleh ada paksaan? Apalagi hanya sekadar menulis.

Para guru pun tak boleh dipaksa untuk menulis, kecuali untuk keperluan sertifikasi. Para penyair cukup onani dengan diksi dan metafor yang hanya bisa dipahami oleh mereka sendiri. Pun begitu dengan para wartawan. Menulislah, kalau ada duitnya saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun