Mohon tunggu...
Cahyo Prayogo
Cahyo Prayogo Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

orang ini adalah seorang penulis puisi amatir.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perbedaan Nyata antara Puisi dengan Prosa

23 April 2011   08:50 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:30 1847
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Belakang ini, kita semakin sulit membedakan puisi dengan prosa. Misalnya, ketika kita membaca puisi Sapardi yang berjudul "Air Selokan" maka kita akan kebingungan menentukan genre karya sastra tersebut. Bentuk "Air Selokan" sangat prosais, sama sekali tidak mirip seperti bentuk puisi.

Puisi juga sering menyerap unsur prosa, yaitu narasi. Begitu pula prosa sering menyerap unsur puisi sehingga sering kita dengar ada prosa yang puitis. Maka, pemetaan kedua genre ini berdasarkan unsur narasi, rima, atau iramanya pun belum sempurna.

Lalu, apakah perbedaan nyata antara puisi dengan prosa? Menurut Pradopo (1987), perbedaan nyata antara puisi dengan prosa hanya terdapat pada kadar kepadatan bahasanya (Dichtung). Berdasarkan hal tersebut, bila terdapat karya sastra yang padat bahasanya maka disebut puisi, bila tidak padat maka disebut prosa.

Puisi adalah ekspresi kreatif hasil memadatkan bahasa. Sementara itu, prosa adalah ekspresi konstruktif hasil menguraikan. Kata kreatif itu bukan lawan kata konstruktif, tetapi ada perbedaan nyata antara aktivitas memadatkan imaji (kondensasi) dan aktivitas menguraikan imaji (dispersi) (Pradopo, 1987).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun