Mohon tunggu...
puhid akhdiyat
puhid akhdiyat Mohon Tunggu... Buruh - â›”

Feel nya mana?

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tentang Detik Detak yang Pernah Kita Ketuk

30 April 2021   05:02 Diperbarui: 30 April 2021   05:11 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


detik yang pernah kita ketik
kelak akan berhenti di jalan cerita yang tak menjumpai sebuah titik, cantik

entah karena perasaan yang pergi
atau kebersamaan yang mulai alergi
sederhananya waktu-waktu yang tidak pernah berhenti
hanya akan meninggalkan air mata yang terlalu pagi di salah satu atau kedua mata kita

detak yang pernah kita cetak
kelak akan selesai di jalur cerita yang tak pernah menemukan sebuah letak, kontak

entah karena keharmonisan yang mati
atau keterbatasan yang mulai terbukti
sederhananya momen-momen yang belum turut selesai
hanya akan meninggalkan bulir-bulir tanya
yang terlalu sesak di salah satu atau kedua dada kita

ketuk yang pernah kita letuk
kelak akan berganti di arah cerita yang tak menghinggapi sebuah bentuk, untuk

entah karena kenyamanan yang habis
atau kepergian yang tak manis
sederhananya rumah-rumah yang tak pernah berganti hanya akan meninggalkan rindu yang terlalu sendu di salah satu atau kedua ingatan kita

Bintaro, 30/04/21.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun