Mohon tunggu...
puhid akhdiyat
puhid akhdiyat Mohon Tunggu... Buruh - â›”

Feel nya mana?

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kupu-kupu Biru

8 Maret 2021   03:01 Diperbarui: 26 Maret 2021   03:51 857
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tegmina.wordpress.com



Kupu-kupu biru
Kemana kah rintik-rintik hitam masa lalu?
Setelah belum lama berguru kepada langit biru
Engkau--kini--terlihat seperti bebas beterbangan di duniamu yang di penuhi--angin lalu--

Kupu-kupu biru
Tak takut kah tersesat kembali pada lembah keliru?
Aku melihat bangun tidurmu terlalu terburu-buru
Langit masih gelap dan dedaunan belum siap dibasahi bulir-bulir embun terbaru
Tetapi engkau mengaku sudah menimbun banyak oksigen penerimaan di paru-paru

Kupu-kupu biru
Musim hujan bahkan masih cemburu
Tetapi engkau telah berani mengepompongkan rintik-rintik gerimis yang haru
Engkau tampak tak lagi pemalu menghinggapi setiap (tanda tanya) di mekar-harumnya cerita-cerita baru
Engkau tampak tak lagi penakut kala berbaur dengan patah hati-patah hati yang seru

Kupu-kupu biru
Seandainya kamu itu adalah aku
Mungkin aku sudah tak lagi jadi musim hujan bagimu 

Bintaro, 08/03/21.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun