Mohon tunggu...
puhid akhdiyat
puhid akhdiyat Mohon Tunggu... Buruh - â›”

Feel nya mana?

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi: Sejauh Matahari, Sedekat Mata Kaki

22 Januari 2021   22:57 Diperbarui: 26 Januari 2021   19:25 393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berkeliling neko-neko hingga ke mana dia  
Tidak, saya cukup bersyukur saja 
Berfantasi standar tingginya senang terbang ke angan-angan yang jauh 
Sementara sendal jepit murahan saya tak mau diajak pergi jauh-jauh 

Bermuluk dia hingga "Pokoknya harus kena"
Tidak, saya bukan pe-maksa
Terlalu sering bermain mimpinya sampai lupa pulang
Sedangkan kaos oblong kesayangan saya tak mau dibuang

Beterbangan jauh hingga ke matahari dia
Tidak, saya cukup berjalan saja
Bersenang hatinya mengelilingi standarnya walau pada ujungnya kembali terbakar semua; Namun sama sekali tak membuatnya jera
Sementara perlahan langkah saya paham bilamana perihal mimpi dan jodoh mungkin hanya sedekat mata kaki saja; Asalkan niat baik tak tinggal diam dan mau terus konsisten ngapelin Sang pencipta 

Bintaro, 22/01/21

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun