Adalah realita bahwa resiko keamanan bukan hanya dialami prajurit TNI dan bhayangkara Polri. Ada juga guru, tenaga kesehatan Puskesmas, pekerja proyek pembangunan jalan dan tukang ojek yang meninggal akibat kekejian Kelompok Separatis Teroris (KST). Itulah salah satu harga tak ternilai dari sebuah keikhlasan pengabdian.
Tentu juga banyak hal dapat dilakukan setiap warga masyarakat, termasuk pekerja informal yang secara tidak langsung membawa kebaikan bagi masyarakat. Sebagai contoh, pemulung selain menghasilkan rejeki bagi keluarganya juga berperan bagi bagi kualitas lingkungan hidup. Seharusnya keluarga kita sebagai produsen sampah juga wajib terlibat pemilahan sampah. Perang melawan pemanasan global, menuntut peran keluarga dan warga setiap pemukiman untuk mewujudkan Net Zero Emision.
Peran setiap warga masyarakat semakin relevan dengan situasi kekinian yang masih mendera Indonesia. Sampai 8 November 2021 masih tercatat 244 orang terkonfirmasi Covid-19 (kompas.com, 8/11/2021). Rasanya sudah tak sabar kapan Indonesia  bisa mencapai 0 kasus Covid-19. Terkenang semua pengorbanan untuk menuju kesana, diantaranya 730 orang dokter yang meninggal karena Covid-19 (republika.co.id, 9/9/2021)
Pada lini kuratif kasus Covid-19, personel rumah sakit dari IGD di depan sampai ICU, petugas pemulasaraan jenasah dan pengawak ambulan di belakang, bekerja melampaui batas kapasitas. Pada sisi preventif petugas tak kenal lelah melakukan testing dan tracing. Tentu saja sukses penanggulangan Covid-19 juga tak lepas dari semangat para vaksinator yang di beberapa daerah mengetuk pintu dari rumah ke rumah warga.
Mereka yang menahan diri mentaati pembatasan aktifitas sejak PSBB sampai PPKM. Mereka yang berbagi rejeki mengirim makanan untuk tetangga yang menjalani isolasi mandiri, mereka yang menyediakan makanan gratis untuk orang lain yang tidak punya penghasilan karena terdampak pandemi. Jangan dilupakan ada mereka yang menahan diri tidak mengunggah berita hoax Covid-19
Penanggulangan Covid-19 bak perang semesta. Perang yang meminta keikhlasan setiap komponen bangsa mengambil peran dalam menurunkan angka terkonfirmasi Covid-19 yang pernah mencapai hampir 57.000/hari se Indonesia pada pertengahan Juli 2021 (PERSI). Keikhlasan yang paradoks dengan perilaku mereka yang mengambil keuntungan di tengah status bencana yang belum dicabut.
Mencermati pengaruh perkembangan lingkungan strategis regional dan global bagi Indonesia, meskipun kecil tetap terdapat potensi ancaman tradisional berupa perang terbuka. Sebaliknya, di tengah harapan membaiknya situasi pandemi, jangan lupa juga adanya ancaman non-tradisional bagi bangsa kita. Wabah penyakit lain masih mungkin terjadi, narkoba bisa makin menggila, bencana akibat perubahan iklim, masalah disintegrasi bangsa terus akan digelorakan kelompok yang tidak ingin NKRI tegak berdiri, serta tekanan hegemoni adidaya yang tidak ingin RI memiliki kemandirian ekonomi.
Dalam kompleksitas ancaman tersebut, rasanya tak layak seorang pun berpangku tangan. Siapa dan di mana saja kita bisa berperan di semua bidang untuk memajukan kesejahteraan masyarakat sesuai tujuan nasional. Semuanya berangkat dari keikhlasan berbuat bagi negeri kita.
Penutup
Mari kita perhatikan  nasehat Spiderman bahwa "Ada pahlawan dalam diri kita semua." Tentu ini bukan tujuan hidup, namun untuk mendorong kita ikhlas berani berperan mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Sebagaimana telah ditunjukkan oleh saudara-saudara kita yang bertugas di daerah pedalaman, terpencil dan kepulauan, termasuk yang di perbatasan negara.Â
Selamat Memperingati Hari Pahlawan 2021 (pw).
