Mohon tunggu...
Pudji Widodo
Pudji Widodo Mohon Tunggu... Lainnya - Pemerhati Kesehatan Militer.

Satya Dharma Wira, Ada bila berarti, FK UNDIP.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Merti Desa Sedekah Bumi

19 September 2021   05:21 Diperbarui: 19 September 2021   06:53 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Merti Desa Sedekah Bumi

Oleh : Pudji Widodo

Iring-iringan warga menyusur jalan dusun. Dalam hening barisan tersusun. Bergerak mengular menuju bulak pinggir desa. Mereka membawa sajian natura dan olahan aneka rasa.

Di bawah rimbun pepohonan bambu mereka berhenti. Cepat rapi warga desa menata diri. Tembang tradisi dinyanyikan tetua desa, bergetar mengalun menembus angkasa.

Lalu bait-bait doa bergema. Teriring syukur kepada Hyang Maha Kuasa, atas segala nikmat hasil bumi yang mereka kelola. Terungkap permohonan ampunan, karena adanya perilaku semena-mena kepada lingkungan. Menyalahi kearifan dan kesepakatan menjaga kelestarian alam.

Merti desa sedekah bumi adalah simbolisasi. Tanah jangan hanya dieksploitasi. Adanya air terus mengalir, karena sumber terjaga pasti.

Dari alam kembali ke alam. Limbah tanaman dan hewan menjadi kompos.
Menggunakan air janganlah boros.
Jaga embung,  bendungan dan lestarikan kawasan resapan. Di situ tempat air tersimpan.

Siklus alam dan cuaca yang teratur, membuat bumi terjaga subur. Namun memerlukan sikap rukun aksi terukur.
Dari insan berbudi luhur.

Namun derita menimpa lain desa.
Sampah urban mengepung kawasan rural. Fakta ada ketidakadilan diobral.

Kota yang konsumtif, seperti mahluk ganas primitif. Urban harus bersih terjaga, namun menimbun polusi di desa dengan penuh tega. Warga rural bukan hanya ke ladang dan sawah, juga memulung plastik membuat bank sampah. Bila tidak, kambing piaraan bukan  hanya memakan rumput, namun juga kertas dan plastik.

Lalu bagaimana menyadarkan warga kota?
Barangkali kota pun harus melakukan ritual sedekah bumi. (pw).

Pudji Widodo,
Sidoarjo, 19092021 (83)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun