Kiai Gringsing dan KRI Ahmad Yani-351

Kiai Gringsing dan KRI Ahmad Yani-351

Fregat tua meninggalkan Labuan Bajo

Labuan Bajo 14 September 2013, rangkaian kegiatan sailing pass dan parade kapal perang serta demo pasukan khusus TNI AL terlaksana aman dan lancar. Dari combat boat tim pengamanan, saya menyaksikan manuver seluruh unsur kapal termasuk KRI Ahmad Yani (AMY)-351. Selanjutnya mengamankan kunjungan Presiden ke TN Komodo adalah tugas terakhir Gugus Tugas (GT) TNI AL.  Dari acara puncak  Sail Komodo 2013, Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono melanjutkan kunjungan menuju Pulau Komodo menggunakan KRI Baladau-643.

Sejenak bersama sebelum meninggalkan Pos TNI AL Labuan Bajo kembali pangkalan masing-masing, dokpri.

Sehari kemudian seluruh personel pendukung GT TNI AL meninggalkan rumah sewa dan Pos TNI AL Labuan Bajo yang menjadi akomodasi dan posko darat selama berada di Labuan Bajo. Sebagian kapal GT TNI AL peserta parade kapal perang Sail Komodo 2013 langsung kembali ke Surabaya. Termasuk fregat tua Perusak Kawal Rudal (PKR) KRI AMY-351 kembali mengantarkan kami para personel pendukung peresmian Sail Komodo ke Surabaya. Beberapa unsur kapal perang lainnya kembali melanjutkan operasi rutin di wilayah timur, sedang kapal rumah sakit KRI dr. Soeharso (SHS)-990 masih harus melanjutkan tugas ke Waingapu.  

Dari Mayor dr. Slamet saya menerima informasi keberhasilan unsur kesehatan Satgas SBJ LXII/2013 Sail Komodo saat melaksanakan pelayanan di Maumere telah melakukan operasi pengangkatan tumor Kista Omentum (Giant Omental Cyst) seberat 55 kg. Pengidap tumor tersebut adalah Bapak M, pria paruh baya warga Pulau Kajodai, Kabupaten Sikka.  Pada tahun 2007 Pak M pernah berobat ke RSUD Maumere dan pada tahun 2011 ke RSUD Mataram NTB. Namun tumor yang sudah dideritanya selama 10 tahun itu hanya mendapat tindakan penyedotan cairan sehingga perutnya tetap membesar kembali.

dr. Jhonsen Indrawan (kiri) membantu tim medis Angkatan Laut China sebagai penterjemah pada baksos SBJ LXII Sail Komodo, liputan6.com 16/9/2013

Dengan LCU kami meninggalkan Pelabuhan Labuan Bajo, menuju KRI AMY yang menunggu di lepas pantai. Semula KRI AMY 351 bernama HNLMS Tjerk Hiddes F-804 yang dibangun di Belanda ditambah sedikit modifikasi dari desain asli fregat Inggris HMS Leander.  HNLMS Tjerk Hiddes F-804 mulai bertugas pada AL Belanda sejak tahun 1967.

Bersama dengan 5 fregat lainnya,  kapal kelas Van Speijk ini dibeli pemerintah Indonesia dan mulai memperkuat Satuan Kapal Eskorta Koarmada RI pada tahun 1986 - 1989 dengan identitas nama para pahlawan nasional. Dengan demikian terhitung sejak dipergunakan Belanda, total usia kapal-kapal kelas Ahmad Yani ini sudah lebih dari setengah abad, diantaranya memperkuat TNI AL sudah 35 tahun.

Kiai Gringsing

Fregat tua KRI AMY-351 yang mencoba tetap tangguh bertugas, mengingatkan penulis pada sosok Kiai Gringsing. Tokoh fiktif dalam serial cerita Api di Bukit Menoreh ini, hidup sejak jaman Mojopahit berakhir, era Kerajaan Demak dan Pajang sampai awal lahirnya Mataram.

Pendekar bercambuk yang mendukung Mataram ini, memberi andil terhadap berakhirnya perang besar antara Pajang dan Mataram dengan kemenangan di pihak Mataram.

Sultan Hadiwijaya yang jatuh dari gajah yang dikendarainya, kembali ke Pajang dalam keadaan sakit. Sementara moral pasukannya turun ketika senapati andalan Pajang dikalahkan Kiai Gringsing dalam duel adu kesaktian.