Berbagai media menyebut negara-negara yang terjebak hutang Tiongkok, di antaranya : Tonga, Srilanka, Venezuela, Krigistan, Laos, Maladewa, Mongolia, Montenegro, Pakistan, Tajikistan dan Papua Nugini. Selain negara-negara tersebut terdapat 13 dari 50 negara FOCAC juga mengalami kesulitan kesulitan pengembalian hutang ke Tiongkok.
Namun bukan hanya memberi, Tiongkok pun berbaik hati menghapus hutang. Adapun negara FOCAC yang telah mendapat fasilitas penghapusan hutang adalah Kamerun pada tahun 2001; 2007 dan 2010. Kelonggaran ini mendorong Ethiopia, Djibouti dan Zambia untuk mendapat perlakuan yang sama dari Tiongkok (m.cnnindonesia, 5/2/2019)<4>. Â Â
 Diplomasi dari kampanye bendera kapal angkatan laut sampai vaksin
Seluruh Angkatan Laut di berbagai belahan dunia mengakui adanya tiga peran universal yaitu Peran Militer, Polisionil dan Diplomasi. Kehadiran secara fisik di pelabuhan negara lain merupakan bentuk peran militer melalui unjuk kekuatan dan kesiapan sebagai unsur angkatan bersenjata dalam mempertahankan kedaulatan serta kepentingan nasional. Selain peran militer, kampanye bendera nasional kapal angkatan laut Tiongkok Peace Ark 866 juga merupakan bentuk misi diplomasi.
Bantuan kemanusiaan dan pelayanan kesehatan yang diemban oleh KRI SHS 990 dan Peace Ark 866 dipilih karena menyentuh kebutuhan dasar manusia.Â
Dengan demikian pelayaran muhibah kunjungan kapal angkatan laut ke negara lain melaksanakan bantuan kemanusiaan dan pelayanan kesehatan menjadi sarana diplomasi antar negara membangun perdamaian antar bangsa. Â
Pada sisi inilah Tiongkok meluncurkan pesan kepada negara anggota FOCAC dan masyarakat internasional bahwa Tiongkok bukan hanya mengambil keuntungan melalui penanaman investasi ekonomi, namun juga membantu meningkatkan derajat kesehatan warga suatu negara yang menjalin kerja sama ekonomi dengan Tiongkok.
Sekarang Tiongkok juga semakin menampilkan kebijakan charity-nya saat dunia telah setahun dilanda pandemi Covid-19. Upaya menjadi penguasa ekonomi dunia diimbangi dengan solidaritas Tiongkok yang membagikan vaksin ke negara-negara miskin sebagai bagian dari upaya kesehatan preventif secara global.Â
Tiongkok berusaha merebut hati dunia ketika  pada bulan Oktober 2020 telah menandatangani kesepakatan program "COVAX Initiative" dengan komitmen vaksin Covid-19 akan diberikan ke negara miskin sebagai prioritas.  Melalui Inisiatif COVAX dilaksanakan kolaborasi global untuk mempercepat pengembangan, produksi dan distribusi vaksin yang merata ke seluruh dunia.Â
 Komunitas internasional telah melakukan penggalangan dana 2 milyar dollar AS (29,4 Trilliun rupiah) untuk menyediakan vaksin corona bagi 92 negara berpenghasilan rendah.Â
Tiongkok memang tidak menyebutkan nilai uang bantuannya, sementara AS sebagai negara adidaya tandingan belum menandatangani kesepakatan tersebut (www.kompas.com, 9/10/2020).Â