Mohon tunggu...
Pudji Widodo
Pudji Widodo Mohon Tunggu... Lainnya - Pemerhati Kesehatan Militer.

Satya Dharma Wira, Ada bila berarti, FK UNDIP.

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Jangan Tunggu Janji Kontestan Pilkada, Kelola Sampah Sejak dari Rumah!

6 Desember 2020   23:58 Diperbarui: 8 Desember 2020   22:31 574
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Timbunan sampah di ujung jalan desa Ponokawan di kawasan bypass Krian Sidoarjo, selokan di pinggir tembok pun penuh sampah. (Foto: Dokuentasi Pribadi)

Pengalaman saya mengolah kompos, 80% sampah dapur terolah dan yang benar-benar mengisi bak sampah menjadi urusan tukang sampah hanya 20%. Kompos dari sampah dapur ini bermanfaat untuk Merawat Tanaman Hias di rumah.

Bagaimana dengan sampah nonorganik, idealnya memang di setiap pemukiman terdapat bank sampah. Namun kembali kepada realitas bahwa karena berbagai alasan bank sampah tidak bisa terbentuk, baik karena tidak adanya lahan maupun tenaga yang mengawaki. 

Namun setiap keluarga tetap dapat memberi sumbangan berarti. Kesediaan melakukan pemilahan kertas, karton dan kardus serta kantung plastik dan botol plastik, dalam kemasan yang berbeda beda akan menolong para pemulung dalam melakukan pengambilan dan pengumpulan sampah. 

Bak sampah relatif segera bersih, tidak mengundang lalat, pemulung bahagia mendapat rejeki sampah daur ulang yang ditukar rupiah. Jika sejak dari rumah sampah dipilah, ada nilai sedekah dan sampahpun menjadi berkah.

Jalur jalan raya di mana terdapat timbunan sampah liar, melintasi wilayah kecamatan Taman dan Kecamatan Krian Kabupaten Sidoarjo. Apakah situasi ini merepresentasikan kualitas pengelolaan di seluruh Kabupaten Sidoarjo, tentu saja saya berharap tidak. Namun bagi warga dari kota lain yang melintas di kawasan tersebut, mungkin mengiyakan pertanyaan saya. Sebenarnya bagaimana Pemkan Sidoarjo mengelola sampah?.

Pengelolaan sampah di Kabupaten Sidoarjo

Menurut PP RI nomor 81 tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga, pengelolaan sampah adalah kegiatan yang sistematis, menyeluruh dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan, dan  penanganan sampah. 

Upaya yang sistematis tersebut dimulai dari bagaimana setiap rumah tangga memperlakukan sampah yang dapat dikategorikan sebagai pengurangan sampah. Meskipun tidak sampai total nol sampah, upaya  minimisasi sampah yang dilakukan dengan mengkomposkan sampah dan memanfaatkan sampah kembali jelas sangat berguna.

Saya berpendapat bahwa keuntungan kegiatan pengomposan mandiri oleh masyarakat adalah pertama; kompos langsung dapat digunakan oleh masyarakat untuk menjaga dan  meningkatkan kualitas kesuburan tanah di pemukiman, fasilitas umum dan tentu saja di rumah sendiri untuk Merawat Tanaman Hias. 

Kedua; peningkatan kesuburan tanah merupakan media yang baik untuk melakukan penanaman berbagai jenis tumbuhan yang meningkatkan kualitas oksigenasi lingkungan, keindahan maupun efisiensi pemeliharaan status gizi dengan adanya sumber pangan tanaman sayur dan buah-buahan. 

Ketiga, berkurangnya volume sampah di Tempat Penampungan Sementara (TPS). Keempat; efisiensi operasional pengumpulan sampah karena pengurangan volume angkutan sampah dari TPS dan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) serta pemerintah bisa fokus mengolah sampah yang tidak bisa dikelola masyarakat di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun