Mohon tunggu...
Pudji Widodo
Pudji Widodo Mohon Tunggu... Lainnya - Pemerhati Kesehatan Militer.

Satya Dharma Wira, Ada bila berarti, FK UNDIP.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Sekolah dibuka kembali, Apa Peran Komponen Masyarakat Sekolah?

27 November 2020   17:06 Diperbarui: 29 November 2020   06:10 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Simulasi protokol kesehatan di salah satu sekolah di Magelang, sumber : jatengprov.go.id<1>.

Menkes fokus pada kesiapan infrastruktur, kalkulasi kesiapan rumah sakit rujukan dan lapangan, jumlah tempat tidur, ICU, peningkatan jumlah dan distribusi alat PCR serta kesiapan nakes ditengah deraan duka karena tingginya angka kematian dokter dan perawat.

Pandemi bukan hanya memang  masalah kesehatan, pandemi adalah bencana sehingga sesuai regulasi kebencanaan Presiden menunjuk Kepala BNPB sebagai komandan lapangan dan Menkes sebagai salah satu pengarah di tingkat steering committe.

Sebagai penyelenggara pelayanan kesehatan, khususnya pusat rujukan Covid-19, rumah sakit berusaha keras melaksanakan regulasi nasional, berupa mekanisme internal kebijakan penerapan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) dari pasien masuk hingga keluar rumah sakit. 

Dinas Kesehatan mengendalikan pelayanan primer Puskesmas khususnya pelaksanaan tes skrining dan pelacakan (Testing and Tracing) termasuk menjamin kecukupan logistik kesehatan. Pada level inilah sebenarnya peran penting Puskesmas sebagai lini depan penanggulangan pandemi Covid-19 karena pasien yang tergolong konfirmasi nonsimtomatis atau orang tanpa gejala (OTG) jumlahnya mencapai 80% kasus.

Bukan hanya infrastruktur, penanggulangan pandemi Covid-19 tak bisa dilepaskan dari peran penting sumber daya manusia tenaga kesehatan. Setiap tenaga kesehatan yang terlibat dalam penanggulangan pandemi Covid-19, khususnya dokter tentu saja tidak akan berpikir sebatas ruang klinik tempat berlangsungnya transaksi terapeutik dengan pasiennya. 

Terhadap semua kemungkinan transmisi Covid-19, dokter dan seluruh tenaga kesehatan pasti menggunakan prinsip pendekatan yang berorientasi kepada kesehatan komunitas, sebagaimana teori lama bahwa penyakit merupakan proses interaksi antara pejamu-agen dan lingkungan. Pada sisi inilah peran Testing dan Tracing sebagai bentuk surveilan menjadi penentu kesungguhan kita menanggulangi pandemi Covid-19, sebagaimana ketentuan WHO tentang standar jumlah individu yang menjalani pemeriksaan pada suatu populasi.

Seluruh sumber daya dan potensi nasional dikerahkan untuk menghentikan transmisi SARScoV-2 sebagai penyebab Covid-19. Sebagai virus baru, karakter SARScoV-2 belum sepenuhnya kita kenali. 

Salah satu sifat jahat virus yang termasuk dalam keluarga corona ini adalah kecepatannya dalam penularan, namun dibanding penyebab flu burung, rerata angka kematiannya relatif kecil, sampai sekarang ini tercatat pada kisaran 3% sedang flu burung sampai 50%. 

Namun bukan karena itu kita lalu menjadi abai, karena dibanding flu burung justru Covid-19 ternyata telah menyandera masyarakat global sampai hampir 1 tahun sejak merebak di Wuhan China bulan Desember 2019.

Menunggu obat yang pilihan untuk Covid-19 belum ketemu, namun bersyukur proses penelitian dan semua tahapan pembuatan vaksin pencegah infeksi  sudah hampir tuntas, relatif cepat waktunya yang dipersingkat karena darurat. Nah dihadapkan pada situasi tingginya kecepatan penularan virus, obat pilihan belum ada dan vaksin belum tersedia, penulis jadi teringat iklan rokok, "Kita tak bisa mengubah situasi, tetapi kita bisa megubah strategi". 

Maka terkait keputusan Mas Menteri Nadiem Makarim yang akan membuka kembali Proses Belajar Mengajar (PBB) sekolah, apa yang harus kita lakukan? Jawabannya adalah tidak lepas dari strategi penerapan protokol kesehatan 3-M (masker, mencuci tangan dan menjaga jarak) dan 3 T (testing, tracing, treatment)  yang konsisten dari masing-masing komponen masyarakat sekolah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun